Fredy Pratama Gembong Narkoba Internasional Dilindungi Gangster

Senin 06-05-2024,19:58 WIB
Reporter : Noor Arief Prasetyo
Editor : Noor Arief Prasetyo

HARIAN DISWAY – Keberadaan gembong narkoba internasional, Fredy Pratama membuat sejumlah Kepolisian di empat negara bertemu. Mereka membahas keberadaan gembong narkoba Internasional yang belum tertangkap ini.

Selama ini petugas hanya bisa menangkap jaringannya saja. “Dua minggu lalu, melakukan pertemuan di Malaysia dengan empat kepolisian. Yaitu Australia, Thailand, Malaysia, dan Indonesia,” kata Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa saat jumpa pers, Senin, 6 Mei 2024.

Sementara dari hasil pertemuan kepolisian empat negara, lanjut Mukti, didapat informasi kalau Fredy masih bersembunyi di hutan daerah Thailand. 

Oleh sebab itu Polri, sampai saat ini masih melakukan perburuan terhadap Ferdy. “Hasil pertemuan kami dengan kepolisian Australia, Malaysia dan Thailand menjelaskan bahwa Fredy Pratama masih berada di Thailand, dan masih berada di dalam hutan,” ujarnya.

BACA JUGA:Bareskrim Gerebek Pabrik Ekstasi Milik Fredy Pratama, Amankan 6 Tersangka di Sunter

BACA JUGA:Jaringan Kartel Narkoba Fredy Pratama Ditangkap di Surabaya, Kurirnya Arek Tambak Wedi

Diakui Mukti Juharsa, ada sejumlah kendala yang membuat pihak kepolisian kesulitan untuk menangkap Fredy. "Untuk Fredy Pratama keberadaannya ini, masih terindikasi di Thailand cuma kita masih mendapatkan kesulitan untuk melakukan penangkapan," ujar Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa kepada wartawan.

Mukti mengatakan salah satu kendala yang dihadapi pihaknya adalah karena Fredy Pratama dilindungi sekelompok Gangster di Thailand. "Karena orang tuanya adalah bagian dari sindikasi narkoba di daerah Thailand. Jadi mohon waktu lah bersabar. Jadi kita tetap upaya untuk itu (penangkapan)," ucapnya.

Lebih jauh, Mukti menjelaskan, saat ini Bareskrim telah menjalin kerja sama dengan sejumlah stakeholder terkait untuk mempercepat proses penangkapan. "Sekarang kita sudah join dengan BNN, untuk melakukan gabungan antara BNN, Bareskrim, Bea Cukai, Kepolisian Thailand, Divhubinter dan Bea Cukai dari Thailand, dan Interpol," tuturnya.

Polisi mengungkap mertua Fredy Pratama merupakan kartel narkoba di kawasan segitiga emas atau 'golden triangle'. Diketahui, kawasan segitiga emas atau 'golden triangle' di Asia Tenggara telah menjadi pusat perekonomian narkoba dan sumber penting narkotika dunia yang mencakup sebagian Burma, Cina, Laos, dan Thailand. 

BACA JUGA:Kartel Narkoba Fredy Pratama Kuasai Peredaran Sabu-Sabu di Surabaya

BACA JUGA:Jaringan Narkoba Fredy Pratama Libatkan Selebgram dan Polisi

Dalam sejarahnya, daerah ini menyediakan kondisi ideal untuk penanaman opium yang dimulai pada abad ke-16 dan ke-17. “Mertuanya Fredy kan kartel di sana (segitiga emas),” kata Mukti saat dihubungi wartawan.

Hal tersebut yang membuat Polri menduga jika Fredy masih berada di wilayah Thailand di samping istrinya yang merupakan warga negara Thailand.

Di sisi lain, Mukti menjelaskan jika Fredy juga membeli narkoba dari wilayah segitiga emas tersebut yang nantinya akan didistribusikan ke sejumlah negara termasuk Indonesia. "Betul, narkoba dibeli di segitiga emas dipackaging di Thailaind dalam (bentuk) teh Cina dan dikirim ke Malaysia dan kirim ke Indonesia," ucapnya. (*)

Kategori :