Laporan Haji 2024 (6): Makanan Jamaah Menu Nusantara

Selasa 14-05-2024,02:00 WIB
Reporter : Tomy Gutomo
Editor : Tomy Gutomo

Satu perusahaan katering harus memiliki dua orang juru masak asli Indonesia. Ini disyaratkan untuk menjaga stamina juru masak tersebut. "Kalau hanya satu juru masak, kami khawatir akan kewalahan. Dan pada akhirnya menu jadi tidak sesuai pesanan," katanya.

BACA JUGA:Laporan Haji 2024 (5): Hotel Jamaah Bojonegoro Hanya 100 Meter dari Masjid Nabawi

BACA JUGA:Empat Jamaah calon Haji Asal Lamongan Ditunda Keberangkatannya Karena Sakit

Pihak katering, kata Musta'in, juga wajib memasak menu masakan Indonesia. Kemenag tidak mau ambil risiko jamaah harus beradaptasi dengan makanan asing. Kalau tidak cocok bisa-bisa jamaah tidak makan dan kemudian bisa drop staminanya.

Menurut Musta'in makanan adalah sumber tenaga yang merupakan modal penting untuk melaksanakan ibadah. “Jangan sampai jamaah sakit karena tidak berselera makan,” ungkapnya. 


Musta'in (tengah) menunjukkan kemasan makanan untuk jamaah haji Indonesia di Madinah. --Media Center Haji

Selama di Madinah, Jamaah haji akan mendapatkan makanan selamat datang, makan 3 kali sehari, dan makanan perpisahan. Makanan tersebut diantar langsung ke kamar-kamar jamaah haji. Di kotaknya sudah tertulis penjelasan batas waktu makanan itu dikonsumsi. 

Jamaah diimbau tidak makan makanan yang sudah melewati batas waktu makan. Misalnya saat makan siang, jamaah diminta tidak makan makanan sarapan meskipun kondisinya terlihat masih baik. 

Hingga kini sudah 36 kloter yang tiba di Madinah. Para jamaah haji sudah banyak yang beraktivitas di Masjid Nabawi. Rata-rata hotel mereka tidak jauh dari Masjid Nabawi. Sehingga jamaah sangat terbantu untuk menjalankan salat lima waktu di masjid yang dibangun Rasulullah itu. (*)

 

Kategori :