Laporan Haji 2024 (34): Jamaah Haji Tahlilan di Makam Mbah Moen Setiap Hari
Ali Mas'ud (dua dari kiri) dan Karsono (berdiri) berdoa di makam KH Maimoen Zubair di kompleks pemakaman Ma'la, Makkah. -Tomy Gutomo-Media Center Haji
Cat di batu penanda makam KH Maimoen Zubair di Pemakaman Al Ma’la, Makkah, terlihat pudar. Membuat batu hitam itu mencolok dibandingkan batu-batu lain yang dicat putih. Hal itu menunjukkan begitu seringnya makam pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang, itu didatangi peziarah.
--
Seperti yang terlihat selama musim haji 2024. Makam Mbah Moen –sapaan KH Maimoen Zubair– selalu ramai. Terutama setiap selesai salat Subuh.
Jarak kompleks pemakaman Al Ma'la tak begitu jauh dari Masjidilharam. Hanya sekitar 1 km di sebelah utara Kakbah. Dari terminal bus Syib Amir, tinggal berjalan kaki sekitar 500 meter.
Bahkan bila kita mengetik: Makam Mbah Moen di Google Map, langsung muncul lokasi pemakaman tersebut. Kita tinggal mengikuti petunjuk pada peta tersebut dijamin tidak kesasar.
BACA JUGA:Laporan Haji 2024 (35): Widi Gelar Anugerah, WNI Petugas Call Center Haji Kerajaan Arab Saudi
BACA JUGA:Laporan Haji 2024 (32): Menyongsong Fajar di Gua Hira, di Puncak Jabal Nur
Untuk mencari makam Mbah Moen di kompleks pemakaman juga tidak sulit. Tanya saja petugas kebersihan di makam tersebut. Semua tahu. "Setiap hari jamaah dari Indonesia datang menanyakan makam Mbah Moen," ujar Abdurrahman, petugas kebersihan di kompleks pemakaman Al Ma'la kepada tim Media Center Haji (MCH) Senin, 10 Juni 2024.
Lokasi makam Mbah Moen di nomor 151 baris keempat. -Tomy Gutomo-Media Center Haji
Makam Mbah Moen berada di nomor 151, baris keempat. Kalau ada batu yang sudah pudar catnya, itulah makam Mbah Moen. Pagi itu, ada sepuluh orang duduk bersimpuh mengitari makam Mbah Moen. Mereka membaca surat Yasin dan tahlil di sekitar makam tersebut.
"Saya ke sini 'sowan' Mbah Moen sekaligus ziarah ke makam Siti Khadijah (istri Nabi Muhammad SAW)," ujar Ali Mas'ud, jamaah haji asal Batang, Jawa Tengah.
Ali sudah sering ke ziarah ke makam Mbah Moen karena sudah beberapa kali umrah. Di musim haji kali ini saja Ali sudah tiga kali ziarah ke makam Mbah Moen. Ia bukan santri Ponpes Al-Anwar. "Tapi Mbah Moen dulu sering datang ke Batang untuk pengajian. Saya selalu hadir," kata Ali.
Pintu gerbang kompleks pemakaman Ma'la di Makkah. -Tomy Gutomo-Media Center Haji
Jamaah asal Demak, Karsono, juga terlihat khusyuk berdoa di makam Mbah Moen. Ia datang bersama lima rekannya yang sama-sama dari Demak. "Tadi saya kirim Al Fatihah untuk Mbah Moen. Saat berangkat ke sini dipesani orang-orang untuk ziarah ke makam Mbah Moen," kata Karsono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: