JAKARTA, HARIAN DISWAY - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut perekonomian Indonesia masih tergolong stabil. Hal itu disampaikannya dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) ke-17 di Jakarta, Senin, 20 Mei 2024.
Menurutnya, Indonesia berhasil menghadapi tantangan rumit yang lahir akibat dinamika ekonomi global maupun nasional. Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah melewati beberapa guncangan.
Meliputi eskalasi tensi geopolitik, volatilitas harga komoditas, pandemi Covid-19, hingga perubahan iklim yang turut berdampak pada perekonomian dan keuangan global.
BACA JUGA: Rapat Paripurna DPRD soal LKPj, Gus Ipul: Kami Fokus Meningkatkan Ekonomi
“Berkat sinergi, kolaborasi, dan dukungan yang kuat dari DPR, berbagai langkah darurat penanganan pandemi dan penyelamatan ekonomi nasional dapat diimplementasikan secara cepat dan efektif,” ujar menteri lulusan Universitas Indonesia itu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menyampaikan sambutannya dalam Rapat Paripurna DPR-RI ke-17 di Jakarta pada Senin, 20 Mei 2024. Ia menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tergolong stabil.--Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Tidak hanya itu, Sri Mulyani beranggapan keberhasilan Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi juga didorong oleh kebijakan fiskal yang responsif dan kredibel, terlebih saat periode pandemi Covid-19.
Bahkan, kebijakan fiskal itu berhasil menahan kontraksi ekonomi Indonesia di angka -2,1 persen. Menurutnya, angka tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan level kontraksi beberapa negara tetangga seperti Filipina, Singapura, Thailand, dan Malaysia.
BACA JUGA: FGD Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Bali (1): Menyikapi Ancaman Ekonomi Global
“Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia dengan kondisi fiskal mengalami perbaikan secara signifikan pasca pandemi,” kata Menteri Keuangan itu.
Selain itu, ia mengatakan tumbuhnya ekonomi Indonesia juga didorong oleh pembangunan infrastruktur, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kian meningkat, hingga keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Dengan demikian, salah satu Srikandi Indonesia itu berharap fondasi ekonomi yang telah dibangun beberapa tahun terakhir dapat menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia beberapa tahun ke depan.
BACA JUGA: Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat di Wilayah Transmigrasi
Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 akan mencapai angka 5,1-5,5 persen ditopang dengan inflasi yang masih terkendali, sumber daya alam (SDA).
Dengan konsep hilirisasi dan keberlanjutan, pengembangan industri kendaraan listrik, hingga digitalisasi yang didukung oleh kualitas SDM dan perbaikan iklim investasi.