Meskipun pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan cadangan kartu bagi jemaah apabila kehilangan smart card.
Khalil pun mengimbau kepada para jemaah supaya menyimpan smart card dengan hati-hati, karena jumlah cadangan smart card cukup terbatas.
Khalil menambahkan, smart card ini merupakan implementasi pelaksanaan peraturan Arab Saudi yang mengeluarkan fatwa bahwa orang yang berhaji tanpa izin hukumnya berdosa.
BACA JUGA:Tinjau Lokasi Bencana di Sumbar, Jokowi Berbelasungkawa atas Meninggalnya Presiden Iran
Smart card haji yang didominasi warna coklat dan putih memiliki foto dan data profil jemaah di bagian depan.
Selain itu, terdapat barcode yang dapat dipindai untuk mengakses informasi lebih lanjut tentang jemaah. Kartu ini memudahkan akses selama pelaksanaan ibadah haji di Makkah.
Khalil menjelaskan bahwa data yang tersaji dalam smart card tersebut antara lain berisi nama jemaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jemaah di Makkah.
Penulis: Rifa Zahra Fadhila, Mahasiswa UPN "Veteran" Jawa Timur, peserta Magang MBKM di Harian Disway.