HARIAN DISWAY - Posisi kepelatihan Barcelona kembali mendapat sorotan. Presiden klub Joan Laporta mengumumkan pemecatan Xavi Hernandez pada Jumat, 24 Mei 2024.
Tak butuh waktu lama bagi Barcelona untuk menemukan pengganti Xavi. Ia adalah Hansi Flick. Ia bahkan disebut-sebut sudah mencapai kesepakatan lisan dengan Joan Laporta sebelum berita pemecatan Xavi dirilis oleh Barcelona.
"Jumat ini, Presiden Barcelona Joan Laporta telah memberi tahu Xavi Hernandez bahwa ia tidak akan berlanjut sebagai pelatih tim utama pada musim 2024-2025," begitu pernyataan manajemen Barcelona, sebagaimana dikutip Marca.
BACA JUGA:Resmi! Hansi Flick ke Barcelona, Xavi Hernandez Dipecat?
Pertemuan antara Joan Laporta dan Xavi terjadi di pusat latihan Barca, Ciutat Esportiva Joan Gamper. Dihadiri juga wakil presiden Rafa Yuste, direktur olahraga Anderson Luis de Souza, Deco, Oscar Hernandez, dan Sergio Alegre.
Banyak yang menyebut bahwa kritik Xavi soal kondisi keuangan Barcelona menjadi penyebab dirinya dipecat. Namun, sejatinya, itu hanyalah pemicu saja.
Di mata Joan Laporta, mantan gelandang Barca yang membawa timnya meraih treble winners pada 2009 itu memiliki banyak kesalahan. Apa saja? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Kehilangan Kepercayaan Joan Laporta
RESMI! Barcelon Pecat Xavi Hernandez, Hansi Flick Siap Merapat-@xavi-Instagram
Ada beberapa alasan mengapa Xavi tidak lagi menjadi pelatih Barcelona. Yang pertama adalah ia telah kehilangan kepercayaan dari sang presiden.
Joan Laporta selalu sepenuhnya mendukung Xavi. Meskipun musim ini performa Barca jelek, Xavi tetap ditempatkan sebagai pelatih, karena dukungan besar dari komunitas Barcelona.
Setelah kekacauan dan pemecatan di era kepemimpinan Ronald Koeman pada akhir musim 2021, Xavi datang sebagai penyelamat Blaugrana (sebutan Barcelona).
BACA JUGA:Almeria vs Barcelona 0-2: Brace Fermin Lopez Pastikan Kemenangan Blaugrana, Ini Komentar Xavi
Buktinya, gelar La Liga berhasil diraih Xavi pada tahun keduanya. Hal itu pun meningkatkan rasa hormat Laporta terhadapnya.
Namun, musim ini situasi itu berubah drastis. Barcelona harus puasa gelar musim ini. Kegagalan Barca meraih satu trofi pun tahun ini membuat kepercayaan Laporta hilang.