2. Xavi Bilang Barca Tidak Bisa Bersaing
Xavi Bilang Barcelona Terancam Bangkrut, Joan Laporta Marah dan Berniat Memecatnya-xavi/Instagram-
Sebenarnya, penampilan buruk sebuah klub tidak melulu salah pelatih. Sangat wajar kalau klub sebesar Barca sekali waktu tampil buruk. Namun, Xavi pernah menyebut bahwa Barcelona tidak mampu bersaing dengan Real Madrid dan klub-klub besar Eropa lainnya.
Ungkapan Xavi itu membuat Joan Laporta merasa dikhianati. Karena beberapa hari sebelumnya, Xavi justru menyatakan bahwa ia percaya pada skuad dan mampu bersaing untuk semua gelar.
Namun, ada lebih banyak alasan di balik kepergian Xavi. Tidak boleh dilupakan, bahwa Xavi pernah berbicara pada Januari 2024 bahwa ia siap pergi pada akhir musim.
BACA JUGA:Gara-Gara Real Madrid, Xavi Hernandez Batal Mundur dari Barcelona, Kok Bisa?
BACA JUGA:Xavi Marah Gol Barca Dianulir: Sekelas La Liga Tak Punya Teknologi Garis Gawang
Joan Laporta pun merespons pernyataan Xavi itu. Dia menyatakan, kalau yang bicara seperti itu adalah pelatih lain dan bukan legenda Barca seperti Xavi, ia akan segera memecatnya.
Hal itupun sudah menjadi tanda bahwa ada hal-hal yang tidak berjalan baik. Xavi telah kehilangan kepercayaan dari skuad karena berbagai alasan.
3. Kondisi Ruang Ganti Kacau Balau
BARCELONA dihajar PSG 1-4, Xavi Hernandez ngamuk-ngamuk pada wasit. Foto: Xavi dan Raphinha setelah laga.-Franck Fife-AFP
Tak hanya faktor Laporta dan Xavi, kondisi kamar ganti Blaugrana juga menjadi pemicu pemecatan Xavi. Situasi antara pelatih dengan para pemain sudah tidak harmonis.
Misalnya, ketika laga Liga Champions melawan Antwerpen. Tim bermain tanpa bayaran, dan Xavi memutuskan untuk mengistirahatkan Robert Lewandowski dan Ilkay Gundogan.
Keluhan utama dari skuad adalah persiapan fisik. Kondisi tim sedang tidak bagus dan terlihat lelah di penghujung pertandingan. Para pemain telah berbicara dengan pelatih untuk meningkatkan aspek itu. Meskipun telah dilakukan, namun hasilnya tidak berjalan baik.
Mulai muncul ketidakpercayaan terhadap skuad pilihan Xavi. Ada beberapa pemain yang sangat tidak senang dengan situasi itu. Pemain seperti Raphinha, Ronald Araujo, Jules Koundé, dan Lewandowski menimbulkan ketegangan di ruang ganti.
BACA JUGA:Atletico Madrid vs Barcelona 0-3: Diusir Wasit, Xavi: Enggak Perlu dan Enggak Adil