SURABAYA, HARIAN DISWAY - Gorengan adalah salah satu makanan yang paling digemari masyarakat Indonesia. Tidak hanya sebagai camilan, gorengan biasanya dikonsumsi sebagai pendamping minum teh, kopi, hingga makanan berat.
Sudah bukan rahasia lagi kalau terlalu banyak mengonsumsi gorengan dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Lantas, apa saja dampak buruk kesehatan yang mengintai jika terlalu banyak mengonsumsi gorengan? Berikut penjelasannya.
1. Obesitas
Gorengan memang enak, tapi kalau Anda mengonsumsinya berlebihan bisa memicu obesitas. --healthy
Mengkonsumsi gorengan secara berlebihan dapat menyebabkan obesitas karena makanan tersebut umumnya tinggi kalori dan lemak jenuh.
Proses penggorengan membuat makanan menyerap banyak minyak, yang meningkatkan kandungan kalori secara signifikan. Ketika kalori yang masuk ke dalam tubuh melebihi kebutuhan energi yang dibakar, kelebihan kalori ini disimpan sebagai lemak.
BACA JUGA:Awas, Nyeri Punggung Bisa Jadi Alarm Tubuh yang Sedang Bermasalah
Selain itu, gorengan sering kali rendah nutrisi esensial seperti serat, vitamin, dan mineral, yang penting untuk menjaga keseimbangan gizi. Konsumsi makanan rendah nutrisi namun tinggi kalori ini bisa menyebabkan penambahan berat badan yang tidak sehat.
Oleh karena itu, pola makan yang kaya akan gorengan dapat meningkatkan risiko obesitas, terutama jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup dan asupan makanan yang lebih seimbang dan bergizi.
2. Diabetes melitus tipe 2
Selalu kontrol jumlah gorengan yang Anda konsumsi, jangan sampai terkena risiko resistensi insulin yang bisa sebabkan diabetes. --hello sehat
Mengonsumsi makanan yang digoreng secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2. Gorengan umumnya mengandung lemak trans dan lemak jenuh dalam jumlah tinggi dan menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dan resistensi insulin.
BACA JUGA:Awas Salah Pilih Hand Body, Ini Ada 5 PIlihan yang Cocok untuk Kulit Sensitif
Selain itu, gorengan biasanya tinggi kalori dan rendah nutrisi, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas.
Obesitas adalah faktor risiko utama untuk diabetes melitus tipe 2 karena lemak berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan inflamasi kronis dan gangguan metabolisme yang memperburuk resistensi insulin.