SIDOARJO, HARIAN DISWAY - Partai Amanat Nasional (PAN) sedang bimbang. Mereka belum memutuskan siapa yang akan mereka dukung dalam pemilihan bupati (Pilbup) Sidoarjo 2024.
Partai yang identik dengan logo matahari bersinar ini masih menghormati sosok KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali), ayah dari Ahmad Muhdlor Ali.
"Di Sidoarjo, ada pengaruh besar dari pondok pesantren Bumi Shalawat. Kami masih menghormati Gus Ali, meskipun ada kontroversi sebelumnya melibatkan putranya. Kami menunggu nasihat dan arahan beliau untuk langkah selanjutnya," ujar Ketua DPW PAN Jatim, Ahmad Rizki Sadig, pada Rabu 5 Juni 2024.
Menurutnya, PAN akan mengusung calon netral yang dapat diterima oleh semua pihak.
Namun, mereka akan meminta pandangan Gus Ali untuk menentukan pasangan dari calon yang akan mereka usung dalam Pilbup Sidoarjo, yang diadakan pada November 2024 mendatang.
"Kami akan melakukan kunjungan ke Bumi Shalawat untuk berdiskusi mencari solusi yang lebih baik," tambahnya. Terkait pencarian calon netral, ia mengakui bahwa PAN Sidoarjo telah membuka pendaftaran bagi calon bupati dan wakil bupati Sidoarjo. "Ada beberapa yang mendaftar, tapi saya tidak hafal semuanya," jelasnya.
BACA JUGA:Sholeh Tantang Subandi di Pilkada Sidoarjo
BACA JUGA:Pilbup Sidoarjo: Subandi Tidak Ambil Formulir di PDI Perjuangan
Semua ini masih dalam tahap penjaringan dan belum ada keputusan final. Bahkan, DPC PAN Sidoarjo belum menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh terkait, termasuk Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, yang telah menyatakan niatnya untuk maju dalam Pilbup Sidoarjo.
"Belum ada komunikasi dengan Subandi atau tokoh lainnya di Sidoarjo. PAN Sidoarjo punya calon potensial, tapi kita perlu mengukur elektabilitasnya di lapangan dan apakah dia diinginkan oleh masyarakat atau tidak," ungkapnya.
Dalam pertemuan dengan PDI Perjuangan semalam, Pilbup Sidoarjo juga dibahas. PDI Perjuangan sendiri menyatakan belum memiliki calon di Sidoarjo. "Kami masih di tahap awal. Masih lama prosesnya. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya," tambahnya.
Meski demikian, PAN saat ini tengah membangun komunikasi dengan beberapa partai politik.
Mereka lebih intens berkomunikasi dengan PDI Perjuangan, Golkar, dan Gerindra di tingkat provinsi. Namun, pembahasan terkait pilkada di 38 kabupaten/kota baru sampai pada tahap PDI Perjuangan. (Michael Fredy Yacob)