Ayahnya menemaninya saat Yamal "dilamar" para pemandu bakat Barcelona. "Kamu ingin anakku bermain untuk Barcelona?" Sang ayah bertanya kepada mereka.
Tentu, mereka berkata "Ya". Ayah Yamal menjawab: "Baiklah, didiklah ia dulu."
Mantan direktur La Masia Xavi Martin meminta Lamine Yamal pindah ke asrama akademi La Masia. Meskipun tempat tinggalnya sebenarnya dekat dengan akademi.
KISAH Lamine Yamal, bintang muda Barcelona yang cetak 2 rekor dengan Timnas Spanyol. Foto: Lamine Yamal dan Nico Williams, dua pemain masa depan Spanyol.-Sefutbol-
BACA JUGA:Spanyol vs Kolombia 0-1: Lini Depan La Roja Bermasalah, Luis Diaz cs Berjaya
BACA JUGA:Lulusan Pildun U-17 Indonesia: Pau Cubarsi Dipanggil Timnas Senior Spanyol
Xavi Martin mengenang pertemuan pertamanya dengan bocah kecil itu bersama orang tua dan agennya saat itu, Ivan de la Pena. Ia yang meminta agar sang bocah bisa tinggal di La Masia.
"Kami bertemu pada Selasa. Dan pada Sabtu, ia sudah siap pindah," kenangnya.
Kesuksesan Yamal bukan hanya miliknya sendiri. Tapi juga kesuksesan seluruh Esplugues de Llobregat. Yang sampai ia bersinar di Blaugrana, masih diabaikan oleh pemerintah, diejek, dan direndahkan oleh warga kota lain.
Lamine Yamal menjadi mercusuar harapan bagi anak-anak muda yang melihat kesuksesannya. Ia meyakinkan bahwa impian bisa menjadi kenyataan. Bahwa segala sesuatu bisa terjadi dengan cara-cara yang ajaib.
BACA JUGA:Kontroversi VAR di Kualifikasi Euro: Spanyol Libas Skotlandia 2-0
Lamine Yamal sendiri jatuh cinta pada sepak bola setelah menyaksikan ayah dan sepupunya bermain di taman di seberang tempat tinggalnya. Ya taman tempat ia dilihat pemandu bakat Barca itu tadi.
"Aku menghabiskan lebih banyak waktu di taman dibandingkan di rumah. Setiap kali aku keluar ke jalan, pasti untuk bermain sepak bola," kenangnya Yamal. "Pengalaman itu akan selalu kuingat," imbuhnya.
KISAH Lamine Yamal, bintang muda Barcelona yang cetak 2 rekor dengan Timnas Spanyol. Foto: Yamal diburu dua gelandang Kroasia, 16 Juni 2024.-John MacDougall -AFP
Sejak promosi ke tim senior Barca, Lamine Yamal terus memecahkan rekor. Ia menjadi pemain termuda yang pernah bermain untuk Barcelona (pada usia 15 tahun dan 290 hari) sejak Armando Sagi yang berusia 15 tahun pada 1922.
Dan pada usia 16 tahun 57 hari, ia menjadi pemain dan pencetak gol termuda di Liga Spanyol.