7 Cara Terapi yang Efektif untuk Menangkal Depresi

Jumat 29-11-2024,10:00 WIB
Reporter : Anik Zulfia
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Depresi merupakan gangguan mood pada hati. Gangguan mood ini menyebabkan perasaan sedih secara intens. Penderita depresi sering kali merasakan hal-hal yang tak positif.

Seperti tidak memiliki energi, kehilangan nafsu makan, tidak mampu melakukan aktivitas, sulit berkonsentrasi, insomnia, kehilangan minat untuk melakukan kegiatan yang dulu disukai, dan memiliki rasa keinginan untuk bunuh diri.

Munculnya banyak gangguan ini, maka dari itu penderita depresi harus segera ditangani secepat mungkin. Salah satu langkah yang bisa diambil penderita depresi yaitu dengan melakukan terapi.

Berikut 7 terapi efektif yang dapat membantu Anda menyingkirkan depresi dan menyambut kembali keceriaan dalam hidup:

BACA JUGA: Alami Depresi saat Pendidikan Spesialis, Ini Tindak Lanjut yang Perlu Dilakukan

BACA JUGA: Ramai Calon Dokter Spesialis Depresi, Mahasiswa PPDS Unair Ceritakan Beratnya Beban Kerja dan Tips Untuk Meredakan Stres

1. Manajemen Stres

Stres adalah pemicu terbesar terjadinya depresi. Maka dari itu, mengelola stres menjadi kunci penting dalam pemulihan depresi. Adapun beberapa teknik manajemen stres yang dapat Anda coba sebagai berikut:

 Teknik Napas 478: Tarik napas dalam selama 4 detik, tahan selama 7 detik, dan buang napas perlahan selama 8 detik. Ulangi beberapa kali untuk menenangkan pikiran.

• Relaksasi Otot Progresif: Kencangkan dan kendurkan kelompok otot secara bergantian untuk melepaskan ketegangan dan meningkatkan relaksasi.
Kencangkan dan kendurkan kelompok otot secara bergantian untuk melepaskan ketegangan dan meningkatkan relaksasi. --iStockphoto

• Grounding Technique: Fokus pada sensasi di sekitar Anda, seperti merasakan benda di tangan atau mendengarkan suara alam untuk membantu Anda kembali ke masa kini dan menenangkan pikiran.

BACA JUGA: Berdamai dengan Gangguan Bipolar: Hidup Bersama Episode Depresif dan Manik

BACA JUGA: Strategi Kemenkes Mengatasi Tingginya Biaya Pengobatan, Salah Satunya Mengurangi Pajak

2. Psikofarmaka

Terapi psikofarmaka akan membantu keseimbangan kimia otak. Psikofarmaka dapat membantu menyeimbangkan kadar neurotransmitter di otak yang berperan dalam mengatur mood.

Obat psikofarmaka adalah obat yang bekerja pada susunan saraf pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku (mind and behavior altering drugs).

Obat psikofarmaka digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik (psychotherapeutic medication). Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan serotonin, norepinephrine, dan dopamin.

BACA JUGA: 6 Manfaat Terapi Es yang Cocok Diterapkan oleh Penderita Kecemasan Berlebih hingga Depresi

3. Psikoterapi

Terapi psikoterapi akan membantu mengubah pola pikir dan perilaku Anda yang berkontribusi pada depresi, serta mengembangkan strategi koping yang lebih sehat. Berikut beberapa jenis psikoterapi yang umum digunakan:

• Cognitive Behaviour Therapy (CBT): Berfokus pada mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif dan perilaku yang tidak sehat.

• Psikoanalisa: Menjelajahi akar permasalahan di masa lalu dan bagaimana hal tersebut memengaruhi pola pikir dan perilaku saat ini.

• Interpersonal Therapy (IPT): Berfokus pada hubungan dan interaksi sosial Anda. IPT akan membantu Anda meningkatkan keterampilan komunikasi dan menyelesaikan masalah interpersonal yang dapat memperburuk depresi.

BACA JUGA: Suasana Hati Tak Baik, Hati-hati Hindari Depresi

4. Terapi Stimulasi

Terapi stimulasi akan membantu mengaktifkan kembali otak yang terpengaruh depresi. Adapun beberapa contoh terapi stimulasi meliputi:

• Transcranial Magnetic Stimulation (TMS): Menggunakan medan magnet untuk merangsang sel-sel saraf di otak.

• Electroconvulsive Therapy (ECT): Prosedur medis yang digunakan untuk mengobati depresi berat yang tidak merespon pengobatan lain.

BACA JUGA: Data Kemenkes: 22,4 Persen Calon Dokter Spesialis Alami Depresi, Paling Banyak Dari Spesialis Anak

5. Threatment Resistant Depression

TRD ini akan memerangi depresi yang persisten. TRD mengacu pada depresi yang tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan dengan pengobatan standar. 

6. Support System

Kekuatan dukungan orang terdekat sangat diperlukan untuk penyembuhan depresi, terutama dukungan dari keluarga. Dukungan keluarga dapat membantu merasa tidak sendirian, meningkatkan motivasi, dan memberikan dorongan saat terpuruk.
Dukungan keluarga dapat membantu merasa tidak sendirian, meningkatkan motivasi, dan memberikan dorongan saat terpuruk. --iStockphoto

BACA JUGA: Awas, Banyak Mengonsumsi Makanan Ultra-Proses Dapat Timbulkan Risiko Depresi Lo, Mengapa?

7. Rehabilitasi Psikososial

Rehabilitasi psikososial akan membangun kembali kehidupan Anda menjadi lebih bermakna. Terapi ini akan membantu mengembangkan keterampilan dan strategi untuk menjalani kehidupan yang mandiri dan produktif.

Rehabilitasi ini berisi pelatihan keterampilan kerja, manajemen stres, dan pemecahan masalah.

BACA JUGA: 22,4 Persen Calon Dokter Spesialis Depresi, Khofifah Bersyukur Tak Ada PPDS dari RSUD Dr Soetomo

Perjalanan pemulihan dari depresi berbeda bagi setiap orang. Penting untuk bekerja sama dengan ahli kesehatan mental untuk menemukan kombinasi terapi yang paling tepat untuk Anda. 

Ingatlah bahwa pemulihan membutuhkan waktu dan kesabaran. Jangan merasa takut dan ragu untuk mengonsultasikan setiap permasalahan Anda pada psikiater. (*)

*) Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Kategori :