Self Reward dan Healing, Sama-sama Self Care, Beda Tujuan

Self Reward dan Healing, Sama-sama Self Care, Beda Tujuan

Kenali perbedaan antara self reward dan healing--Freepik

HARIAN DISWAY - Dalam keseharian yang padat, tekanan pekerjaan, tugas kuliah, atau masalah pribadi, banyak dari kita mencari pelarian sejenak. Dua istilah yang kini sering muncul sebagai bentuk perawatan diri adalah self reward dan healing.

Keduanya tampak serupa. Sama-sama menjadi bentuk “istirahat sejenak” dari rutinitas. Namun, Anda sudah tahu, keduanya memiliki makna dan tujuan yang berbeda.

Self Reward 

Self reward adalah bentuk penghargaan untuk diri sendiri setelah berhasil menyelesaikan sesuatu. Bentuknya bisa sangat sederhana. Seperti makan makanan favorit setelah ujian, membeli sesuatu yang sudah lama diinginkan setelah mencapai target, atau nonton film kesukaan setelah seharian bekerja keras.

BACA JUGA:The Ambition Paradox, Mindset Gen Z dalam Dunia Kerja

Tujuan self reward adalah untuk memotivasi diri dan membangun hubungan positif antara usaha dan hasil. Itu semacam "hadiah" agar kita tidak merasa hidup hanya tentang kewajiban dan tekanan.


Membeli kopi di kedai favorit setelah menyelesaikan tugas menjadi salah satu bentuk self reward --USA Today

Contoh Self Reward:

  • Beli kopi favorit setelah menyelesaikan laporan

  • Menonton konser artis favorit setelah menyelesaikan proyek besar

  • Nonton drama atau film setelah ujian akhir

Healing

Berbeda dengan self reward, healing lebih dalam dari sekadar memberi hadiah. Healing adalah proses pemulihan emosi atau mental dari luka, stres, atau kelelahan yang berkepanjangan.

Healing bukan soal “merayakan keberhasilan”. Tapi lebih pada mengobati sesuatu yang terasa rusak atau berat dalam diri.

BACA JUGA:Jastip: Tren Memanfaatkan Peluang Bisnis Digital Masa Kini


Salah satu bentuk self healing adalah berlibur ke alam guna melepas penat dan menjauh dari hiruk pikuk kesibukan-Daniel Balakov-Getty Images

Healing bisa bersifat aktif. Seperti berkonsultasi dengan psikolog. Sedangkan healing bersifat pasif lebih pada keinginan seperti menyendiri dan meditasi di alam, menulis blog, atau melakukan aktivitas yang memberi rasa tenang. 

Contoh Healing:

  • Meditasi atau yoga untuk mengelola kecemasan

  • Berlibur jauh dari rutinitas untuk menenangkan pikiran

  • Konseling untuk mengatasi luka batin

Kapan Dibutuhkan?

Self reward cocok saat Anda merasa lelah akibat rutinitas kerja keras, tapi secara mental dan emosional masih stabil. Itu membantu menjaga semangat dan mencegah burnout

BACA JUGA:Mengapa Dokter Mewajibkan Puasa Sebelum Medical Check Up?

Healing diperlukan ketika Anda merasa kosong, terus-menerus cemas, atau kelelahan emosional, bahkan tanpa tahu alasan pastinya. Itu adalah alarm bahwa tubuh dan jiwa Anda butuh dirawat, bukan hanya dihibur. 

Jangan Salah Kaprah

Sering kali banyak orang menyebut healing. Padahal sebenarnya hanya butuh self reward. Atau sebaliknya, menganggap diri cukup dengan beli barang yang kita inginkan. Padahal hati sedang benar-benar butuh dipulihkan.

Penting untuk jujur pada diri sendiri: apakah saya hanya butuh istirahat sejenak dan hiburan, atau saya benar-benar merasa lelah secara emosional dan butuh ruang untuk sembuh?

BACA JUGA:Side Hustle, Ubah Hobi Jadi Pekerjaan Sampingan 

Baik self reward maupun healing adalah bentuk cinta terhadap diri sendiri. Namun, keduanya bukan hal yang bisa saling menggantikan. Mengenali kebutuhan diri adalah langkah pertama menuju keseimbangan hidup.

Jadi, sebelum pesan makanan mahal atau merencanakan liburan, pikirkan terlebih dulu: Apa yang benar-benar saya butuhkan saat ini? (*)

*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber