Hari Parlemen Internasional mendorong parlemen untuk terus berbenah diri dan beradaptasi dengan zaman.
Penilaian mandiri, upaya untuk melibatkan lebih banyak perempuan dan anggota parlemen muda, serta adaptasi terhadap teknologi baru menjadi kunci dalam mewujudkan parlemen yang lebih representatif dan efektif.
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, melalui resolusi A/RES/72/278, mengakui pentingnya peran parlemen dalam merumuskan rencana dan strategi nasional. Resolusi ini juga menegaskan perlunya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di tingkat nasional dan global.
BACA JUGA:Hari Krida Pertanian 21 Juni: Sejarah dan Tujuan Peringatannya
Tema Hari Parlemen Internasional 2024
PBB mengumumkan Hari Parlemen Internasional tahun 2024 ini mengangkat tema "Diplomasi Parlemen: Membangun Jembatan untuk Perdamaian dan Saling Pengertian." Diplomasi parlemen adalah cara untuk membangun hubungan dan meningkatkan kerja sama antar parlemen nasional.
Banyak parlemen mendorong anggotanya untuk berpartisipasi dalam organisasi antar-parlemen, pertukaran bilateral, dan inisiatif diplomasi parlemen lainnya.
Melalui diplomasi parlemen, anggota parlemen dapat mewakili kepentingan negaranya, mendorong dialog, dan bekerja sama dengan rekan-rekan dari negara lain.
Upaya ini bertujuan untuk membangun kesepahaman dan mencapai kesepakatan bersama mengenai isu-isu internasional.
BACA JUGA:Bersama Wujudkan 30 Persen Keterwakilan Perempuan di Parlemen
Tujuan Peringatan Hari Parlemen Internasional
Hari Parlemen Internasional, yang diperingati setiap tahun pada tanggal 30 Juni, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang peran dan pentingnya parlemen dalam demokrasi dan pemerintahan. Berikut adalah beberapa tujuan utama peringatan Hari Parlemen Internasional:
1. Meningkatkan Kesadaran Publik: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang fungsi, peran, dan pentingnya parlemen dalam sistem pemerintahan demokratis.
2. Memperkuat Demokrasi: Mendorong praktik demokrasi yang lebih kuat dan transparan melalui penguatan lembaga parlemen di seluruh dunia.
BACA JUGA:Buntut Perseteruan Fifty Fifty vs Agensi, Parlemen Korea Usulkan RUU Fifty Fifty, Apa Itu?
3. Mempromosikan Partisipasi Publik: Mengajak masyarakat untuk lebih terlibat dalam proses legislasi dan pengambilan keputusan politik melalui parlemen.