Program Sipepek diprotes Komnas Perempuan. Soal namanya. Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi kepada wartawan, Minggu, 7 Juli 2024 mengatakan: “Akronim program jangan terkait tampilan tubuh atau gender.” Dia tidak menyebut kelamin.
—------------
Pepek berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya kelamin perempuan. Pengguna Bahasa Indonesia yang benar, menghindari menggunakan kata vagina. Sebab, kata itu berasal dari Bahasa Latin yang makna literalnya selongsong atau sarung pedang. Tapi secara internasional sering digunakan dengan arti, sama dengan pepek.
KBBI menyebutkan, sebutan kelamin perempuan adalah pepek, memek, atau nonok. Pepek juga bukan Bahasa Jawa yang artinya lengkap, sebab arti kata lengkap dalam Bahasa Jawa adalah pepak.
Itu sebab, Komnas Perempuan merasa risih. Bukan protes keras, cuma menyoal agar Pemkab Cirebon tidak menggunakan kata itu.
Siti: "Bisa dipahami, penggunaan akronim ini ditujukan agar publik mengenali dan mengingat program-program pemerintah (lebih gampang). Namun, sebaiknya dipilih diksi-diksi yang tidak mengobjektifikasi tubuh atau mengonotasikan dengan tampilan tubuh atau gender. Juga kata kerja yang bersifat negatif seperti intip.”
Kata yang dia sebutkan terakhir, maksudnya adalah akronim dari program pemerintah juga. Namanya Siska Kuintip (lebih aneh lagi) adalah program milik Pemprov Kalimantan Selatan.
Siti: "Kalau bikin akronim program yang bisa dikonsultasilan dengan ahli bahasa, sosiolog, dan pakar gender. Sehingga akronim yang digunakan tidak menormalisasi atau membakukan gender streotipe.”
Kalimat Siti menggunakan diksi yang tidak sederhana: “menormalisasi atau membakukan gender streotipe”. Abstrak. Tapi intinya, jangan menggunakan nama program dengan nama kelamin perempuan.
Dan, seandainya pemerintah daerah menuruti saran Siti itu, perjalanan proses jadi panjang. Pemerintah harus mengumpulkan ahli bahasa, sosiolog, dan pakar gender. Lalu diskusi, sebelum membikin nama program. Nah, sekarang saja birokrasi pemerintah sudah sengaja dibikin rumit dan berbiaya besar, apalagi kalau mereka menuruti saran itu.
Betapa pun, nama Sipepek dan Siska Kuintip memang bernuansa seksual. Bisa dipastikan, pembikin nama itu laki-laki. Buktinya, Komnas Perempuan protes.
Sipepek nama aplikasi. Belum lama diluncurkan Pemkab Cirebon. Merupakan akronim Sistem Informasi Administrasi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial. Di sini jadi kelihatan sangat aneh. Karena, kata administrasi tidak diwakili dalam akronim. Juga kata sosial tidak dapat tempat di situ. Sehingga, hampir pasti akronim itu sengaja dipaksakan. Intinya, itu program bantuan sosial.
Siska Kuintip diluncurkan Pemprov Kalimantan Selatan, 2023. Nama program itu kependekan dari Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Inti-Plasma buatan Pemprov Kalimantan Selatan. Akronim ini malah absurd dibanding nama panjang programnya. Intinya bertujuan meningkatkan pekebun sawit dan peternak sapi. Sawit dan sapi dicampur aduk.
Ada program Simontok milik Pemerintah Kota Surakarta, Jateng. Akronim dari Sistem Monitoring Stok dan Kebutuhan Pangan Pokok. Jika diamati, nama panjang program itu juga tidak terwakili semua pada akronim. Alias dipaksakan.
Seolah tak mau kalah, Pemkab Pemalang, Jateng, punya program baru. Namanya Sisemok. Akronim program Sistem Informasi Organisasi Kemasyarakatan. Ini juga tidak mewakili proporsional kepanjangan programnya. Alias sengaja dipaksakan. Tujuan program ini untuk perizinan partai politik, yayasan, dan ormas di sana.