HARIAN DISWAY – Timnas Indonesia putri atau Garuda Pertiwi resmi membawa 24 pemain dalam International Friendly Match di Hongkong.
Dari 24 pemain yang diumumkan terdapat 3 pemain diaspora asal Amerika Serikat yang menarik perhatian.
Tiga pemain asal Amerika Serikat tersebut adalah Sydney Hooper, Katarina Stalin, dan Kayla Ristianto.
BACA JUGA:Jelang International Friendly Match Garuda Pertiwi vs Hongkong: Coach Mochi Suka Pemain Cepat
BACA JUGA:Memperkuat Garuda Pertiwi Pakai Jalur Naturalisasi: Ini Empat Bidikan PSSI!
Mereka akan turut serta bertanding bersama Skuad Garuda Pertiwi untuk melawan Hongkong pada tanggal 11 dan 14 Juli 2024.
Namun yang menjadi pertanyaan apakah proses naturalisasi ke tiga pemain tersebut sudah selesai?
Status naturalisasi mereka berbeda-beda, berikut penjelasannya:
Sydney Hooper: Dengan sudah memiliki paspor Indonesia, Sydney memenuhi syarat untuk bermain tanpa hambatan administratif. Namun berkas administratif Sydney masih dalam proses karena ia terkendala paspor yang expired.
Kayla Ristianto: Proses naturalisasinya sudah selesai karena ia memiliki paspor Indonesia. Hal ini menjadi alasan Kayla turut bertanding melawan timnas Hongkong tanpa hambatan administratif.
Kata rina Stalin: Usianya baru 15 tahun, sehingga ia belum bisa bermain di pertandingan resmi FIFA. Katarina Stalin dipanggil ke Timnas Putri Indonesia karena dianggap memiliki potensi dan bakat yang dapat memperkuat tim.
Selain itu, dengan sudah memegang paspor Indonesia, ia memenuhi syarat untuk bermain dan memberikan kontribusi dalam pertandingan internasional, seperti laga melawan Hong Kong, yang juga dapat meningkatkan jam terbangnya dan pengalaman di level yang lebih tinggi.