HARIAN DISWAY - Gareth Southgate menyebut membawa Inggris ke final turnamen besar pertama di luar negeri sebagai pencapaian terbesar dalam karir kepelatihannya.
Ollie Watkins, pemain pengganti, menjadi pahlawan dengan gol penentu di menit ke-90. Golnya membawa Inggris bangkit dari ketertinggalan dan mengalahkan Belanda 2-1 di Dortmund.
Kemenangan itu mengantarkan Inggris ke final Kejuaraan Eropa melawan Spanyol di Berlin pada hari Senin, 11 Juli 2024.
Xavi Simons membawa Belanda memimpin lebih awal pada menit ke-7 dengan tendangan jarak jauh yang luar biasa.
Harry Kane, bagaimanapun, berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-18 melalui tendangan penalti setelah tinjauan VAR menunjukkan pelanggaran Denzel Dumfries terhadap kapten Inggris itu.
Selebrasi Timnas Inggris setelah melaju ke final usai mengalahkan Belanda 2-1, 11 Juli 2024-Instagram @euro2024-
Gareth Southgate, yang memulai debutnya sebagai pelatih timnas Inggris di tahun 2016, telah mengantarkan timnya ke perempat final, semifinal, dan dua final dalam empat turnamen yang ia pimpin.
Pencapaian ini menjadi momen bersejarah bagi Inggris, karena mereka belum pernah mencapai final turnamen besar di luar negeri sebelumnya.
Di final Euro terakhir di Wembley, Inggris harus mengakui keunggulan Italia melalui adu penalti. Satu-satunya gelar juara di turnamen besar diraih Inggris pada Piala Dunia 1966, yang juga digelar di London.
Ketika ditanya tentang pencapaian timnya di laga melawan Belanda, yang merupakan bagian dari delapan tahun masa jabatannya.
BACA JUGA:Copa America 2024: Kolombia Melaju ke Final, 10 Pemain Tumbangkan Uruguay!
BACA JUGA:Rapor Pemain Inggris Pasca Tekuk Belanda 2-1: Jude Bellingham Terendah!
"Ya, saya pikir ini harus menjadi yang terbaik. Ini adalah pencapaian luar biasa, dan cara kami bermain juga luar biasa. Kami bermain sangat baik sepanjang pertandingan," kata Southgate ke ITV.
Gareth Southgate sering dikritik karena pendekatannya yang dianggap terlalu hati-hati. Timnya bahkan dicemooh dua kali di awal turnamen, dan Southgate dilempari gelas bir setelah hasil imbang 0-0 Inggris melawan Slovenia di babak penyisihan grup.
"Kita semua ingin dicintai, bukan? Ketika Anda melakukan sesuatu untuk negara Anda dan Anda adalah orang Inggris yang bangga, ketika Anda tidak merasakan hal itu dan yang Anda baca hanyalah kritik, itu sulit," ucap Southgate dalam konferensi pers.
Gareth Southgate mengungkapkan rasa bahagianya atas pencapaian timnya lolos ke final kedua dalam enam tahun terakhir.
BACA JUGA:Inggris Jadi Raja Comeback di Euro 2024: Spanyol Korban Berikutnya?
Dia mengatakan bahwa dapat merayakan final kedua bersama para penggemar adalah hal yang sangat istimewa, terutama bagi para penggemar yang telah melakukan perjalanan jauh untuk mendukung tim.
"Dukungan dari para penggemar yang bepergian luar biasa. Uang yang mereka keluarkan, komitmen mereka, dan bisa memberi mereka malam seperti ini dan kami telah memberi mereka beberapa malam seperti ini selama enam tahun terakhir mulai dari Rusia dan seterusnya itu sangat berarti," ujar pelatih Timnas Inggris itu.
"Jika saya tidak berada di lapangan, saya akan menonton dan merayakan kemenangan seperti yang mereka lakukan. Kami memiliki banyak kesamaan dalam banyak hal. Tentu saja, saya yang harus memilih tim. Mampu memberi mereka malam seperti malam ini adalah hal yang sangat, sangat istimewa," imbuhnya.
Southgate juga mengonfirmasi bahwa Kieran Trippier diragukan tampil di final melawan Spanyol setelah mengalami masalah pangkal paha saat ditarik keluar pada babak pertama melawan Belanda. (*)