Kebersamaan yang terjalin selama masa pelatihan dan karantina membuktikan bahwa mereka lebih dari sekadar peserta kompetisi. Mereka adalah duta yang siap memajukan pariwisata dan melestarikan budaya Tionghoa di Jawa Timur.
Grand Final Koko Cici Jatim 2024 menjadi bukti bahwa ajang ini bukan hanya tentang siapa yang menang atau kalah, tetapi tentang bagaimana setiap finalis menjaga kebersamaan, solidaritas, dan semangat untuk melestarikan budaya.
Dengan semangat "Koko Cici; Satu," mereka siap melangkah bersama menuju masa depan yang lebih cerah dan penuh dengan kebersamaan.(*)
Artikel ini dibuat oleh Elok Afida Nur Aini, Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, peserta Magang Reguler di Harian Disway.