PROBOLINGGO, HARIAN DISWAY – Jazz Gunung Bromo sudah berlangsung selama 16 tahun.
Dalam perjalanannya, Jazz Gunung Bromo membuktikan diri sebagai ajang regenerasi yang komplet. Mulai regenerasi musisi hingga regenerasi penonton.
Hal itu dikatakan Direktur Utama Jazz Gunung Indonesia Bagas Indyatmono saat konferensi pers Jazz Gunung 2024 di Jiwa Jawa Resort, Probolinggo, Jumat, 19 Juli 2024.
BACA JUGA:Residensi Bromo Jazz Camp, Jazz Gunung Bromo, Jelang Tampil Makin Intens Latihan
Jazz Gunung Bromo 2024, Ajang Regenerasi Musisi sampai Penonton. Direktur Utama Jazz Gunung Indonesia Bagas Indyatmono (memegang mic) hadir dalam konferensi pers Jazz Gunung 2024 di Jiwa Jawa Resort, Probolinggo.-Raihan Yuda-Harian Disway
’’Jazz Gunung Bromo sudah banyak menampilkan artis-artis baru dalam 16 tahun perjalanannya,’’ kata Bagas di depan awak media yang meliput Jazz Gunung Bromo 2024.
Regenerasi itu juga terlihat pada penonton. Wajah-wajah belia tampak. Meskipun, sebagian besar penonton masih didominasi orang berusia 30-50 tahun.
Selain regenerasi penonton, Jazz Gunung Bromo 2024 juga menjadi ajang transfer keterampilan dalam penyelenggaraan event berskala nasional. ’’Sekarang, 80 persen panitia berasal dari Probolinggo,’’ katanya.
BACA JUGA:Jazz Gunung Bromo, Begini Serunya Residensi Bromo Jazz Camp
Ia juga mengakui bahwa perhelatan Jazz Gunung Series ikut mendongkrak perekonomian. Laju roda perputaran uangnya cukup gede. Bagas menyebut, Jazz Gunung Bromo 2024 itu membuat duit berputar sekitar Rp 20 M.
’’Itu nilai rata-rata per penyelenggaraan. Dan duit itu berputar di banyak sektor,’’ ucap Bagas. Tidak hanya dari nilai penjualan tiket, tetapi juga sektor lain yang ikut terkerek. Misalnya, bisnis penerbangan, perhotelan, hingga UMKM. ’’Di daerah sini saja, home stay terisi penuh. Bisnis wisata juga terdongkrak,’’ kata Bagas.
Sigit Pramono, inisiator Jazz Gunung, juga menekankan nilai-nilai yang dibawa oleh penyelenggaraan Jazz Gunung. ’’Di jazz itu ada edukasi. Ini merupakan langkah kita untuk ikut memberikan sesuatu pada negeri,’’ katanya.
Jazz Gunung Bromo 2024, Ajang Regenerasi Musisi sampai Penonton. Suasana konferensi pers Jazz Gunung Bromo. Tampak Dewa Budjana (memegang mic) berbicara perihal perhelatan akbar tersebut.-Doan Widhiandono -Harian Disway
BACA JUGA:Jazz Gunung Bromo 2024: Siap Bediding Yuk
Sigit mengatakan bahwa sektor pariwisata tidak boleh hanya jadi sekadar tempelan. ’’Tapi harus jadi andalan,’’ katanya.