Tanning Skin: Keren atau Mematikan? Begini Penjelasan Lengkap Pakar Kulit. Tanning skin memang menarik. Tapi upaya untuk menciptakan pigmen tambahan dari tanning skin tidak benar-benar melindungi DNA secara efektif.-lookstudio-freepik.com
"Tanning skin adalah cara tubuh Anda untuk mencoba melindungi DNA dalam sel-sel kulit Anda. Sayangnya, upaya untuk menciptakan pigmen tambahan dari tanning skin tidak benar-benar melindungi DNA secara efektif. Paparan sinar UV dan tanning skin berikutnya dapat meningkatkan risiko kerusakan DNA." ujar Dr. Egan.
"Seiring waktu, kerusakan DNA dapat menyebabkan kanker kulit. Termasuk kanker kulit yang sangat serius dan terkadang fatal. Seperti karsinoma sel skuamosa, melanoma, dan karsinoma sel merkel," sambungnya.
Radiasi UV tidak hanya mempercepat penuaan kulit. Tetapi juga merusak kolagen dan elastin, yang menyebabkan keriput dan kulit kendur.
Seiring berjalannya waktu, tanning skin menyebabkan perubahan warna dan bintik-bintik pada kulit. Sehingga kulit selain tampak berbintik, juga dapat keriput dan kendur.
BACA JUGA:Vape Bikin Kulit Gen Z Menua Lebih Cepat! Bagaimana Bisa?
Menurut Dr. Egan, radiasi UV dalam jumlah berapa pun bisa berbahaya. Pun, risikonya meningkat seiring dengan total waktu yang dihabiskan saat terpapar. "Semakin lama Anda terpapar, bahkan di lokasi dengan indeks UV rendah, semakin tinggi risiko Anda mengalami perubahan terkait usia dan risiko kanker kulit. Hal itu terjadi lebih cepat dan berpotensi lebih efektif dan berbahaya dengan paparan indeks UV yang lebih tinggi," katanya.
Berikut cara melindungi diri dari paparan sinar UV.
Untuk melindungi kulit Anda dari kerusakan, pastikan untuk mengoleskan tabir surya secara teratur. Kenakan topi bertepi lebar, pakaian pelindung matahari, dan kacamata hitam.
BACA JUGA:Badan Juga Perlu Tabir Surya, Ini 5 Rekomendasi Body Sunscreen yang Affordable Hingga Pricey
Selalu cari tempat yang teduh. Tetapi perhatikan permukaan yang memantulkan cahaya yang dapat meningkatkan paparan sinar UV. Hindari sinar matahari tengah hari saat indeks UV berada pada puncaknya. (*)
*) Peserta magang reguler Harian Disway , mahasiswa Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.