Jokowi Minta Maaf, PDIP: Sudah Terlambat

Sabtu 03-08-2024,14:37 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memohon maaf kepada seluruh rakyat Indonesia. Hal itu disampaikan dalam pidatonya pada malam Dzikir Kebangsaan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2024.

Ya, Jokowi akan lengser dari jabatannya sebagai presiden ke-7 Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024. Permintaan maaf itu pun direspons oleh berbagai kalangan.

Sebagian ada yang menentangnya. Termasuk PDI Perjuangan yang menganggap permintaan maaf itu terlambat disampaikan.

BACA JUGA:Soal Isu Reshuffle Kabinet, Jokowi: Bisa Saja Kalau Diperlukan

BACA JUGA:Presiden Jokowi Tetapkan Usia Minimal Merokok 21 Tahun

"Kami tidak merasa ini sesuatu yang perlu dihiraukan terlalu serius atau terlalu jauh,” jelas Juru Bicara PDIP Chico Hakim, Sabtu, 3 Agustus 2024.

Sebab, Chico menilai selama Jokowi memimpin telah terjadi beberapa kerusakan. Khususnya, kerusakan dari sisi demokrasi.

"Apalagi kerusakan yang telah diakibatkan oleh cara kepemimpinan dan manuver-manuver yang dilakukan oleh kekuasaan, khususnya yang kami maksud adalah kekuasaan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo,” tandasnya. 

Kerusakan-kerusakan demokrasi hingga hubungan baik silaturahmi sosial di antara masyarakat. Mulai dari adanya keterpecahan, polarisasi, hingga politisasi agama.

Bahkan, Chico menyebut ada pembegalan konstitusi. Yakni yang meloloskan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka ke Pilpres 2024. 

BACA JUGA:Jokowi Minta Masyarakat Aktif Dilibatkan dalam Pengembangan IKN

BACA JUGA:Jokowi dan Perwakilan Pengusaha Lokal Bahas Peluang Bisnis di IKN

“Dan baru-baru ini dilakukan lagi untuk meloloskan putra bungsunya (Kaesang, Red) sebagai kandidat politik," lanjut dia. Selain itu, kata Chico, banyak hal yang tidak sesuai dengan janji Jokowi. Bahkan sejak Jokowi menjadi capres pada Pilpres 2014.

Tak cuma itu. Chico menilai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terlalu ambisius. Glorifikasi berlebihan oleh Jokowi di tengah kondisi rakyat yang serbakesulitan.

“Harga bahan pangan begitu tinggi, banyak juga yang terjerat pinjaman-pinjaman online, terperosok dalam judi online, dan juga permasalahan sosial lain,” jelasnya.

Kategori :