BOM ATOM yang jatuh di Hiroshima sudah berlalu 79 tahun silam. Kenangan akan buruknya perang kembali mengemuka saat peringatan pengeboman itu, Selasa, 6 Agustus 2024. Terlebih, saat ini ada perang Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina yang masih belum mandek.
----
KENANGAN itu memang begitu parah. Serangan nuklir AS di Hiroshima, 6 Agustus 1945, menewaskan lebih dari 140 ribu orang. Hiroshima hancur lebur. Dampak serangannya terasa hingga belasan tahun kemudian.
Tetapi, bukan kenangan itu yang membuat pidato Wali Kota Hiroshima Kazumi Matsui terasa suram, Selasa, 6 Agustus 1945.
BACA JUGA:KTT Cosplay di Jepang, Tarik Minat Antarbangsa
Pidato tersebut terasa getir karena sebagian dunia masih terancam perang tak berkesudahan. Matsui menyebut perang di Ukraina dan Gaza semakin memperdalam ketakutan dan ketidakpercayaan warga dunia.
WALI KOTA HIROSHIMA Kazumi Matsui (kanan) meletakkan daftar nama korban bom atom saat peringatan di Hiroshima, 6 Agustus 2024.-JIJI PRESS VIA AFP-
"Invasi berkepanjangan Rusia ke Ukraina dan situasi yang memburuk antara Israel dan Palestina telah merenggut nyawa banyak orang tak bersalah dan menghancurkan kehidupan normal", katanya.
"Tragedi global ini semakin memperdalam ketidakpercayaan dan ketakutan di antara negara-negara, memperkuat asumsi publik bahwa untuk menyelesaikan masalah internasional kita harus mengandalkan kekuatan militer, yang seharusnya kita tolak," tandas Matsui
Beberapa hari setelah serangan Hiroshima pada tahun 1945, bom nuklir kedua AS menghantam Nagasaki di Jepang barat daya. Bom kedua itu menewaskan sekitar 74 ribu orang.
Kedua serangan tersebut mengakhiri Perang Dunia II. Dan sampai saat ini, Jepang adalah satu-satunya negara yang terkena senjata atom pada masa perang.
ANAK-ANAK SEKOLAH membawa karangan bunga untuk diletakkan di tugu peringatan bom atom Hiroshima, 6 Agustus 2024.-JIJI PRESS VIA AFP-
Selama upacara hari Selasa, para pejabat termasuk Perdana Menteri Fumio Kishida mengenakan setelan hitam. Mereka membungkuk dalam-dalam dan meletakkan karangan bunga di monumen peringatan yang menampilkan tulisan "Beristirahatlah dalam damai".
Hari ini, Hiroshima adalah kota metropolitan yang berkembang dengan populasi 1,2 juta orang. Namun reruntuhan bangunan berkubah berdiri di pusat kota sebagai pengingat mengerikan akan serangan tersebut.
Untuk tahun ketiga berturut-turut, Rusia dan Belarus tidak diundang ke upacara tersebut karena krisis Ukraina.