Cheng Yu Pilihan Sekretaris Dinas Kebakaran Kota Semarang Ade Bhakti Ariawan: Ji Gong Hao Yi

Jumat 09-08-2024,04:00 WIB
Reporter : Novi Basuki & Annie Wong
Editor : Heti Palestina Yunani

Sejak ribuan tahun lalu, filsuf besar Konfusius mewanti-wanti kita untuk menjadi orang yang memiliki sikap welas asih dan peduli sesama. Kita diajak untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri. Harus bisa tepa selira, tenggang rasa. 

Petuah Konfusius yang Anda sudah hafal ini buktinya, "己所不欲, 勿施于人" (jǐ suǒ bù yù, wù shī yú rén): apa yang tidak engkau kehendaki orang lain lakukan pada dirimu, jangan pernah engkau lakukan pada orang lain.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Dokter spesialis anestesi RSUD dr Soetomo Surabaya Yos Kowara: Zhen Min Yu De

Juga terusannya, "己欲立而立人, 己欲达而达人" (jǐ yù lì ér lì rén, jǐ yù dá ér dá rén): ketika engkau ingin meroket, juga roketkanlah orang lain; ketika engkau ingin maju, juga majukanlah orang lain. 

Berarti, sebagaimana filosofi Jawa yang dipegang teguh Ade Bhakti Ariawan yang sekretaris Dinas Kebakaran Kota Semarang dan kreator konten, "Urip kudu urup." Hidup mesti memberikan cahaya kepada orang lain. Sebab, kita adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendirian kecuali kita tinggal di pulau terpencil seorang diri.

Tentu, untuk bisa memberikan cahaya kepada orang lain banyak sekali caranya. Tidak harus dengan melakukan hal-hal besar; hal-hal yang kita anggap kecil pun bisa jadi bermakna besar bagi orang lain. Misalnya, uang Rp 2.000 barangkali tidak ada artinya bagi Anda yang harga secangkir kopinya Rp 60.000 ke atas; namun akan sangat berharga bagi mereka yang tiba-tiba ditagih uang parkir oleh jukir yang entah dari mana datangnya.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di RSUD Brebes dr Jagaddhito Probokusumo: Di Xing Li Ming

Karena itulah, apa yang dalam ilmu psikologi sebut sebagai "perspective-taking" (memosisikan diri di posisi orang lain), barangkali layak untuk kita latih sedini mungkin. Dengan tolong-menolong dalam berbuat kebaikan seperti yang difirmankan Tuhan dalam surat Al-Ma'idah ayat 2, umpamanya. Atau seperti yang falsafah bangsa kita ajarkan: gotong royong. 

Terlebih, Anda tak perlu diajari lagi manfaat tolong-menolong. Toh Anda tahu betul hadis Nabi yang bunyinya, "Wallaahu fii 'aunil 'abdi maa kaanal'abdu fii 'auni akhiih" (Tuhan akan senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya). 

Sisanya, tinggal amalkan pepatah klasik Tiongkok "急公好义" (jí gōng hào yì): senang membantu dan proaktif dalam kegiatan sosial. (*)

Kategori :