Kadinkes Surabaya: Pola Hidup Tak Sehat Jadi Penyebab Gagal Ginjal Kronis pada Anak

Rabu 14-08-2024,13:41 WIB
Reporter : Novia Herawati
Editor : Mohamad Nur Khotib

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina mengungkapkan bahwa ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan gagal ginjal kronis pada anak-anak. 

Salah satunya, gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat. Anak-anak yang sering mengonsumsi makanan cepat saji dan minuman manis kemasan berisiko lebih tinggi mengalami gangguan ginjal.

"Polanya seperti itu, dilakukan dalam jangka waktu lama dan tidak terkontrol," ujar Nanik dalam keterangan yang diterima Harian Disway, Rabu, 14 Agustus 2024.

BACA JUGA:Ada 308 Kasus Gagal Ginjal Kronis di Surabaya

BACA JUGA:Mereka yang Berjuang dengan Gagal Ginjal di Usia Muda (2-habis): Belasan Tahun Cuci Darah, Zainul Berharap Mukjizat

Dia kemudian menekankan, pola makan yang tidak sehat ini dapat menurunkan fungsi ginjal. Di mana organ tersebut berperan penting dalam menyaring darah dan urin.

Selain itu, kekurangan cairan, dehidrasi berat, serta konsumsi obat pereda nyeri yang berlebihan, juga bisa memicu gagal ginjal kronis.

Faktor lainnya adalah keturunan (genetik). Seperti memiliki riwayat penyakit ginjal dalam keluarga dan kelainan ginjal bawaan sejak lahir.

"Anak-anak yang mengidap diabetes melitus, hipertensi dan penyakit autoimun atau penyakit lupus juga lebih rentan terhadap gagal ginjal kronis," imbuhnyi.

BACA JUGA:Kasus Cuci Darah Anak-Anak yang Bikin Waswas: Orang Tua Cari Alternatif Jaga Kesehatan

BACA JUGA:Stok Darah Selalu Ada untuk Cuci Darah

Oleh karenanya, Nanik mengimbau para orang tua untuk memperhatikan asupan gizi anak dan meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala gagal ginjal. 

Beberapa gejala yang perlu diwaspadai, seperti demam, infeksi saluran pernapasan akut (batuk, pilek), infeksi saluran cerna (diare, muntah), dan warna urin yang pekat atau kecoklatan.

"Apabila menemukan gejala-gejala tersebut, segera melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL) atau rumah sakit untuk mendapat tindakan medis," tandas Nanik. (*)

Kategori :