Kasus Cuci Darah Anak-Anak yang Bikin Waswas: Orang Tua Cari Alternatif Jaga Kesehatan

Kasus Cuci Darah Anak-Anak yang Bikin Waswas: Orang Tua Cari Alternatif Jaga Kesehatan

Ketua Komunitas Cuci Dararh Indonesia (KPCDI) Surabaya Raya Haeresa Nurwitrumningasri. -Vincentius Andito/Harian Disway-

BELAKANGAN ini, publik digegerkan dengan banyaknya kasus anak mengalami gangguan ginjal di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Mau tidak mau, mereka harus menjalani terapi cuci darah setiap minggu secara rutin.

-------------------

SALAH satu yang mengalami itu adalah Zaskia Nabila. Anak berusia 11 tahun itu menjalani cuci darah di RSCM dua kali dalam satu minggu. Kisah pilu tersebut dibagikan oleh Tiktoker @banghady_sp dalam video berdurasi tujuh menit.

Mulanya, Zaskia didiagnosis mengalami Infeksi Saluran Kemih (ISK). Pada Januari 2024, Zaskia mengeluhkan cairan urine dia yang berbusa dan mengeluarkan darah. Setelah beberapa kali pemeriksaan, Zaskia divonis alami gangguan ginjal dan harus cuci darah.

Nasib yang menimpa anak-anak seperti Zaskia itu mendapat sorotan dari sejumlah pihak. Tak terkecuali akademisi. Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Ira Purnamasari mengungkapkan faktor-faktornya.

BACA JUGA:Komedian Parto Patrio Pulang ke Rumah Usai Jalani Operasi Batu Ginjal

BACA JUGA:RS Unair-ITS Kembangkan Aplikasi Pemantau Pasien Gagal Ginjal

“Gagal ginjal pada anak juga bisa disebabkan karena obesitas dengan gaya hidup pola makan tidak sehat. Sering mengonsumsi minuman manis berkemasan, makanan cepat saji, dan makanan berkalori tinggi,” ucap Ira.


Penjual jajanan papeda di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya.-Vincentius Andito/Harian Disway-

Menurut Ira, gangguan (gagal) ginjal merupakan kondisi ketika terjadi penurunan fungsi ginjal. Sisa-sisa metabolisme yang seharusnya dikeluarkan oleh sistem kemih, mengalami penumpukan di ginjal. 

“Ginjal ini berfungsi dalam proses penyaringan hasil metabolisme dan akan membuang zat-zat yang tidak diperlukan tubuh melalui proses pembentukan urine,” imbuh dia.

Anda sudah tahu, gagal ginjal menjadi salah satu penyakit dengan tingkat kematian tertinggi di tanah air. Pada 2023, Kementerian Kesehatan mengungkapkan, dari 324 kasus gagal ginjal akut pada anak, 204 dinyatakan meninggal dunia.

Tentu itu adalah alarm bagi para orang tua agar mereka melindungi kesehatan anak-anaknya. Salah satunya dengan menjaga pola makan sang buah hati.

BACA JUGA:Kenali Bahaya Penyakit Kanker Ginjal yang Kasusnya Mencapai 56.344 Ribu Selama 2020

BACA JUGA:Rasa setelah Jual Ginjal

Ketua Komunitas Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Surabaya Raya Haeresa Nurwitrumningasri adalah orang tua sekaligus penyintas gagal ginjal. Haeresa tak bisa membayangkan rasa sakit yang harus diderita anak-anak.

“Saya sedih dengar kabar itu. Anak-anak seusia mereka yang seharusnya belajar atau main, malah harus bolak-balik cuci darah. Kasihan,” ujar Haeresa kepada Harian Disway, Selasa, 6 Agustus 2024.

Lebih lanjut, dari pengamatan Haeresa, peningkatan kasus anak mengalami gagal ginjal terjadi merata di seluruh Indonesia, termasuk di Surabaya. Beberapa penyintas anak juga tergabung dalam KPCDI Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: