JAKARTA, HARIAN DISWAY – Seiring dengan berakhirnya Olimpiade Paris 2024, Tim AdHoc PBSI juga telah selesai. Ketua Tim AdHoc PBSI M. Fadil Imran resmi membubarkan satuan tugas tersebut pada Kamis, 15 Agustus 2024.
“Tim ini telah berproses hingga akhirnya Indonesia mendapat perunggu. Memang bukan hasil ideal. Tapi kami berproses secara signifikan dan harapannya diadopsi dalam kepengurusan mendatang,” kata Fadil dalam jumpa pers di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur itu.
Pembentukan Tim AdHoc sendiri tidak lepas dari hasil buruk Indonesia di Asian Games 2022 Hangzhou pada Oktober lalu. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia tidak meraih medali dalam bulu tangkis.
Tim AdHoc sendiri diresmikan awal Januari lalu. Tim tersebut terdiri dari pihak-pihak yang mempersiapkan atlet di Olimpiade Paris 2024. Tidak hanya dari pelatih teknik dan fisik. Juga ada tim pendukung dari praktisi dan akademisi. Ditambah legenda bulu tangkis sebagai mentor.
BACA JUGA:Olimpiade Paris 2024 Selesai, Bagaimana Kelanjutan Tim Ad Hoc PBSI?
BACA JUGA:Munas PBSI Berlangsung, Ini Harapan Gregoria Mariska Tunjung Buat Ketua Umum Baru
“Maka saya ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada atlet, pelatih, dan ofisial yang telah berjuang. Terima kasih juga kepada legenda, para profesional dan akademisi yang bergabung dengan Tim AdHoc atas kerjasamanya,” lanjut Fadil.
Fadil ditunjuk sebagai ketua. Pada saat itu, Fadil juga menjabat sebagai Sekjen PP PBSI. Ia menunjuk legenda bulu tangkis Christian Hadinata sebagai Direktur Teknik. Kemudian Rionny Mainaky sebagai Kepala Pelatih.
Salah satu hal yang menarik dari Tim AdHoc adalah keterlibatan peraih emas Olimpiade. Mereka menjadi sosok mentor pemain tiap sektor. Seperti Taufik Hidayat, Susy Susanti, Chandra Wijaya, Greysia Polii, Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad.
BACA JUGA:Jejak Karir Rian Ardianto dan Fajar Alfian dalam Dunia Bulu Tangkis
BACA JUGA:Jokowi Beri Bonus Rp 6 Miliar untuk Atlet Peraih Medali Emas Olimpiade Paris 2024
Dalam Olimpiade Paris 2024, Indonesia mengirim 29 atlet. Sebanyak sembilan diantaranya dari bulu tangkis. Tetapi hasilnya tidak sesuai target. Bulu tangkis gagal meneruskan tradisi emas Olimpiade.
Dari sembilan wakil itu, hanya Fajar Alfian/M. Rian Ardianto dan Gregoria Mariska Tunjung yang lolos fase grup. Fajar/Rian terhenti di semifinal. Gregoria melangkah hingga semifinal lalu meraih perunggu.
“Banyak yang bilang PBSI dalam keadaan tidak baik-baik saja. Sedang terluka dan sakit. Kami menerima masukan seperti itu. Mohon maaf apabila ada perkataan dan perbuatan yang kurang berkenan. Dengan ini Tim AdHoc resmi dibubarkan,” kata mantan Kapolda Metro Jaya itu.