Munas PBSI Berlangsung, Ini Harapan Gregoria Mariska Tunjung Buat Ketua Umum Baru

Munas PBSI Berlangsung, Ini Harapan Gregoria Mariska Tunjung Buat Ketua Umum Baru

Gregoria Mariska Tunjung kembali ke Indonesia pada Jumat, 9 Agustus 2024-Ragil Putri Irmalia-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Dalam beberapa hari ke depan, PP PBSI akan memiliki nahkoda baru. PBSI sedang menggeber Musyawarah Nasional (Munas) di Surabaya, Jawa Timur. Munas berlangsung pada 9-11 Agustus 2024.

Perkembangan saat ini, Sekjen PP PBSI Fadil Imran menjadi satu-satunya sosok yang mencalonkan diri sebagai ketua umum. Ia adalah Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Mabes Polri, sekaligus ketua tim adhoc Olimpiade Paris 2024.

Saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dari Paris pada Jumat, 9 Agustus 2024, Gregoria mengungkapkan harapannya kepada Ketua Umum PP PBSI periode 2024-2028. Dia ingin regenerasi sektor tunggal putri lebih diperhatikan.

BACA JUGA:Fadil Imran Daftar Ketum PP PBSI 2024-2028: Didukung 35 Pengprov!

"Pastinya saya berharap tim scouting bisa melihat potensi tunggal putri di Indonesia. Saya yakin banyak yang menonjol di tunggal putri," kata Gregoria.

Gregoria merupakan peraih perunggu Olimpiade Paris 2024. Dia melangkah hingga semifinal dan kalah dari An Se Young. Gregoria berhak atas medali perunggu setelah Carolina Marin mengundurkan diri karena cedera.


Gregoria Mariska Tunjung tiba di Jakarta setelah meraih perunggu Olimpiade Paris 2024-Ragil Putri Irmalia-

Medali tersebut menjadi satu-satunya hasil bulu tangkis di Olimpiade Paris 2024. Tradisi medali emas bulu tangkis berhenti.

Namun, di sisi lain, Gregoria menjadi tunggal putri keempat Indonesia yang berhasil meraih medali di event empat tahunan tersebut.

Dimulai dari Susi Susanti dengan emas Olimpiade Barcelona 1992, lalu perunggu Olimpiade Atlanta 1996. Mia Audina juga meraih perak Olimpiade Atlanta 1996.

BACA JUGA:Siapa Saja Bisa Jadi Ketum PBSI, Asal Memenuhi Syarat Berikut Ini...

BACA JUGA:Munas PBSI Tunggu Hasil Olimpiade 2024? Ini Jawaban Tim Penjaringan

Lama tak ada medali dari tunggal putri, pada 2008 barulah Maria Kristin Yulianti merebut perunggu Olimpiade Beijing 2008. Setelah itu, sektor itu kembali tanpa medali selama 16 tahun.

Gregoria sendiri juga tidak yakin apakah bisa kembali bermain di Olimpiade Los Angeles 2028. Empat tahun lagi, dia akan berusia 28 tahun. Gadis kelahiran 11 Agustus 1999 itu berharap ada penerus tunggal putri untuk meneruskan prestasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: