HARIAN DISWAY – Presiden Joko Widodo menilai penyelenggaraan Pemilu 2024 berlangsung sukses.
Jokowi memuji kinerja KPU yang begitu berat. Yakni menggelar lima pemilihan sekaligus dengan total suara mencapai 164,2 juta.
Sebentar lagi, KPU juga akan kembali dihadapkan pada Pilkada Serentak 2024 dengan total pemilih sekitar 200 juta orang.
BACA JUGA:KTP Keluarga Anies Dicatut Dukung Calon Independen Pilkada DKI, Begini Respons KPU
BACA JUGA:Eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan Mengaku Dicecar KPK soal Harun Masiku
Awalnya, Jokowi meminta maaf lantaran tidak memberi kenaikan insentif sejak 2014. Jokowi mengaku baru tahu.
"Setelah saya kemarin, waduh, ini sejak 2014. Dan formula kenaikannya sederhana. Hitung, hitung, hitung, hitung, kemudian ketemu dan kemarin diputuskan kenaikannya sebesar 50 persen," lanjut Jokowi pada Rapat Konsolidasi Nasional Kesiapan Pilkada Serentak 2024 di Jakarta Convention Center, Selasa, 20 Agustus 2024.
Jokowi lantas memberi sejumlah catatan untuk persiapan KPU dalam menyelenggarakan Pilkada Serentak 2024. Yakni supaya memerhatikan data pemilih agar tidak terjadi kegandaan atau ketidakakuratan.
BACA JUGA:Di Pilwali 2020 Cuma 54 %, KPU Surabaya Ingin Tingkatkan Partisipasi Jadi 75 % di Pilkada 2024
Selain itu, Jokowi berpesan agar penyaluran dan penyimpanan logistik pemilu diperhatikan dengan baik. Sekaligus menekankan keamanan dan kesehatan para petugas pemilu selama pilkada berjalan.
Begitu pula terkait potensi kesalahan penghitungan suara karena faktor manusia ataupun sistem informasi dan teknologi. Jokowi ingin pilkada berjalan dengan akuntabilitas di setiap prosesnya.
"KPU adalah pengawal utama kualitas demokrasi elektoral. Jadi, tolong laksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab, dengan penuh dedikasi, dengan seluruh kehormatan dan integritas," ujar Jokowi. (*)