HARIAN DISWAY – Dua orang ditemukan meninggal di sebuah pabrik industri yang dilalap api di salah satu kota di negara bagian Sao Paulo, Brasil. Kebakaran pabrik dilaporkan dipicu oleh kebakaran hutan dan lahan di sekitar lokasi pabrik.
Dua karyawan di pabrik yang terletak di kota Urupes itu dilaporkan meninggal pada hari Jumat, 23 Agustus 2024 ketika mencoba untuk memadamkan api.
Sebelumnya pada hari yang sama, Raizen, pengolah tebu terbesar di dunia, mengatakan bahwa operasi industri di sebuah pabrik di Sertaozinho telah dihentikan sejak hari Kamis karena kebakaran di ladang tebu di sekitar pabrik tersebut.
BACA JUGA:Kebakaran Hotel di Korea Selatan, 7 orang tewas, 12 Lainnya Terluka
Pemerintah negara bagian Sao Paulo mengatakan bahwa wabah kebakaran hutan telah mempengaruhi 30 kota di sana pada Jumat malam (23 Agustus). Kota-kota tersebut telah terkena dampak cuaca kering dan panas dalam beberapa hari terakhir, jelasnya dalam sebuah pernyataan seperti yang dilansir Reuters.
Mereka juga memperingatkan bahwa kebakaran hutan dapat menyebar dengan cepat karena hembusan angin. Hal ini tentunya berpotensi menghanguskan area-area vegetasi alami yang luas.
Untuk saat ini, pemerintah belum melaporkan adanya kebakaran yang secara langsung mencapai kota Sao Paulo, kota terbesar di Amerika Latin yang berpenduduk lebih dari 11 juta jiwa. Namun, media lokal melaporkan asap menutupi beberapa bagian langit ibukota negara bagian tersebut.
Sejauh ini mereka telah membentuk komite darurat untuk menangani kebakaran. Komite tersebut juga telah memblokir sekitar 15 jalan raya, baik secara keseluruhan maupun sebagian.
BACA JUGA:Perlu Tahu! Langkah-Langkah Evakuasi Kebakaran di Wilayah Padat Penduduk
Musim kebakaran hutan di Brasil biasanya mencapai puncaknya pada bulan Agustus dan September. Namun, tahun ini kebakaran hutan dimulai lebih awal di Pantanal, lahan basah terbesar di dunia, pada akhir Mei.
Tahun ini, jumlah kebakaran di hutan hujan Amazon melonjak ke level tertinggi dalam dua dekade terakhir pada bulan Juli, menurut data yang disebutkan Reuters, mengutip dari data pemerintah.
Kebakaran hutan di Amazon telah menjadi isu global yang memerlukan perhatian internasional. Kebakaran ini tidak hanya mengancam lingkungan alami Amazon tetapi juga berdampak pada iklim global.
BACA JUGA:Waspada! Kekeringan Terus Berlanjut, Kebakaran Lahan Kering dan Hutan Masih Akan Terus Berlangsung
Brasil sebelumnya juga telah mengalami berbagai insiden kebakaran yang berdampak besar pada masyarakat dan lingkungan. Pada tahun 2018, sebuah apartemen 26 lantai terbakar dan ambruk, menyebabkan satu orang tewas.
Pada tahun 2022, sebuah depot kontainer di Sao Paulo roboh dan menewaskan sembilan orang. Selain itu, tahun ini Brasil juga mengalami kebakaran gedung penampungan tunawisma di Porto Alegre, yang menewaskan 10 orang. Kebakaran ini terjadi di eks hotel yang difungsikan sebagai tempat penampungan tunawisma, yang dimana gedung tersebut beroperasi tanpa izin yang sesuai.