Bahkan Qixi saat ini sering disebut sebagai "Hari Valentine Tiongkok". Semakin banyak orang muda Tionghoa yang merayakan hari itu dengan cara yang sangat mirip dengan perayaan di negara-negara Barat.
Lebih sedikit orang yang akan menatap langit pada Sabtu malam di hari Qixi untuk mencari dua bintang yang bersinar terang di kedua sisi Sungai Perak. Yakni bintang Altair yang diidentifikasi sebagai Niulang dan Vega sebagai Zhinyu.
BACA JUGA:Begandring Soerabaia dan Napak Tilas Jejak Tionghoa Peranakan Surabaya
Meskipun demikian, ada pengingat yang tersebar di mana-mana dalam bentuk iklan besar yang berbunyi "Diskon Hari Valentine Tiongkok!" di toko-toko, hotel, dan restoran. Namun, hanya sedikit wanita muda yang akan merayakan festival ini dengan pacar mereka, atau berpartisipasi dalam kegiatan tradisional untuk memohon sesuatu.
Qixi adalah festival yang tidak hanya mengingatkan kita pada kekuatan cinta dan kesetiaan, tetapi juga pada pentingnya menjaga tradisi dan warisan budaya yang telah berlangsung selama ribuan tahun.
Meskipun tradisi ini mungkin mengalami perubahan seiring waktu, inti dari kisah cinta abadi antara Niulang dan Zhinyu akan selalu menjadi bagian penting dari identitas budaya Tionghoa. (Guruh Dimas Nugraha)