HARIAN DISWAY - Rusia melancarkan salah satu serangan udara terbesarnya terhadap Ukraina dalam perang yang berlangsung hingga saat ini. Informasi tersebut disampaikan oleh kepala angkatan udara Ukraina, Mykola Oleshchuk, baru baru ini.
Serangan ini terjadi pada hari Senin dan menargetkan lebih dari separuh wilayah Ukraina. Setidaknya tujuh orang tewas dan puluhan lainnya terluka.
Insiden terjadiketika rudal dari pesawat tak berawak ditembakkan. Hal ini menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur listrik dan pemadaman listrik yang meluas di berbagai kota, termasuk Kyiv.
Serangan dimulai pada Senin malam dan berlanjut hingga pagi hari. Oleshchuk menyebut serangan ini sebagai "serangan udara paling masif" yang diluncurkan Rusia terhadap Ukraina.
Serangan ini melibatkan 127 rudal dan 109 pesawat nirawak. Ukraina berhasil menembak jatuh 102 rudal dan 99 pesawat nirawak tersebut, katanya melalui Telegram.
BACA JUGA:Rusia Klaim Kuasai Donbas, Ukraina Bertahan di Chasiv Yar, Eropa Timur Makin Panas!
Rusia mengonfirmasi bahwa serangan tersebut memang ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur energi Ukraina. Hal tersebut merupakan bagian dari salah satu strategi jangka panjang mereka.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, serangan ini berhasil mengenai semua target yang ditentukan, termasuk fasilitas listrik, gas, dan penyimpanan senjata Barat, yang mengakibatkan pemadaman listrik dan terganggunya transportasi kereta api.
Kepala administrasi militer setempat, Oleksandr Vilkul mengatakan melalui Telegram. Dia mengatakan bahwa serangan juga menargetkan bangunan infrastruktur sipil, seperti yang terjadi di kota Kryvyi Rih di bagian timur Ukraina.
BACA JUGA:Rusia dan Ukraina Bertukar 230 Orang Tawanan Perang di Hari Kemerdekaan
Salah satu bangunan yang rusak adalah sebuah rumah di daerah Zaporizhzhia--Badan Perlindungan Lingkungan (EPA)
Serangan ini mengakibatkan seorang wanita tewas dan lima lainnya hilang. Korban tewas lainnya termasuk dua pria di wilayah Dnipropetrovsk, satu pria di Zaporizhzhia, dan seorang pria di Izyum, Kharkiv.
Di tengah serangan ini, NATO menyatakan kecaman terhadap tindakan Rusia. Pengecaman ini menjurus setelah adanya laporan bahwa sebuah "objek" memasuki wilayah Polandia yang merupakan anggota NATO, selama serangan berlangsung.
"Kemungkinan besar itu adalah pesawat tak berawak dan kami berasumsi demikian, karena lintasan penerbangan dan kecepatannya menunjukkan bahwa itu jelas bukan rudal," kata juru bicara militer Jacek Goryszewski, dikutip Reuters.