HARIAN DISWAY - Pada hari Rabu, 28 Agustus 2024, Rusia mengumumkan bahwa pihaknya telah melarang 92 warga negara Amerika Serikat memasuki wilayahnya.
Dalam daftar hitam tersebut, terdapat nama-nama jurnalis dari media terkemuka seperti Wall Street Journal, New York Times, dan Washington Post.
Namun, belum dapat dipastikan apakah semua nama yang terdaftar benar-benar adalah warga negara AS.
BACA JUGA:Rusia dan Ukraina Bertukar 230 Orang Tawanan Perang di Hari Kemerdekaan
Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa langkah ini diambil sebagai balasan atas sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat terhadap berbagai tokoh Rusia.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengungkapkan bahwa tindakan ini merupakan respons terhadap kebijakan "Russophobia" yang diterapkan oleh pemerintahan Presiden Joe Biden.
Kementerian tersebut mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan respons "terhadap tindakan Russophobia yang ditempuh oleh pemerintahan Joe Biden. Dengan tujuan yang dinyatakan untuk memberikan kekalahan strategis kepada Moskow. Ini juga mencakup sanksi besar-besaran terhadap politisi Rusia, perwakilan bisnis, ilmuwan, tokoh budaya, jurnalis, dan organisasi media."
BACA JUGA:Pertempuran Sengit di Donetsk Ukraina, Pokrovsk Terancam Serangan Rudal Rusia
“Kami mengingatkan otoritas AS saat ini tentang keniscayaan hukuman atas tindakan permusuhan,” imbuhnya.
Pengumuman itu muncul kurang dari seminggu setelah Washington mengumumkan sanksi baru terhadap hampir 400 individu dan perusahaan yang terkait dengan serangan Rusia di Ukraina.
Pihak berwenang Rusia juga mengklaim bahwa mereka menanggapi tindakan AS. Hal ini dianggap mendorong Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pendukungnya untuk melakukan agresi serta serangan teroris. Selain itu juga termasuk upaya untuk campur tangan dalam urusan dalam negeri Federasi Rusia.
BACA JUGA:Publik Amerika Serikat Tuntut Kebijakan Penyelesaian Konflik di Gaza, Kamala Harris di Persimpangan
Langkah Rusia ini mengikuti putusan sebelumnya pada bulan Juni, ketika Rusia memblokir 81 situs media Barat dari 25 negara Uni Eropa. Rusia menuduh situs-situs tersebut secara sistematis mendistribusikan informasi yang tidak akurat mengenai invasi Rusia ke Ukraina.
Tindakan ini merupakan balasan atas keputusan Eropa pada bulan Mei yang memblokir empat "jaringan propaganda terkait Kremlin," yaitu Voice of Europe, RIA Novosti, Izvestia, dan Rossiyskaya Gazeta.
Selain itu, pada hari yang sama, pemerintah wilayah Kursk Rusia juga mengumumkan penerapan langkah-langkah pengamanan tambahan di distrik Kurchatov dan pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk mulai 29 Agustus.