Pertempuran Sengit di Donetsk Ukraina, Pokrovsk Terancam Serangan Rudal Rusia
Orang-orang berkumpul di dekat reruntuhan mobil yang terbakar di depan pusat perbelanjaan yang rusak di distrik permukiman yang terkena serangan rudal Rusia pada 17 Agustus 2024 di Sumy, Ukraina. --getty images
HARIAN DISWAY - Situasi di Ukraina timur semakin kritis dengan serangan Rusia yang terus meningkat. Kota Pokrovsk, yang menjadi pusat logistik penting bagi Ukraina, kini berada di bawah ancaman serius.
"Rusia sudah sangat dekat, hanya 11 kilometer dari kota," ungkap Serhii Dobriak, kepala administrasi militer kota Pokrovsk.
Mengantisipasi serangan yang semakin dekat, pemerintah setempat telah mempercepat evakuasi warga sipil.
"Hampir 1.800 orang telah dievakuasi dalam seminggu terakhir, sementara hingga saat ini 450-500 penduduk dievakuasi setiap bulan," tambah Dobriak.
“Setiap kota di wilayah Donetsk memiliki satuan tempur yang ditugaskan di sana, dan rencana pertahanan telah dikembangkan. Kami bekerja sama dengan militer untuk membangun benteng pertahanan. Ini adalah proses yang berkelanjutan,” kata Dobriak.
BACA JUGA:Serangan Mendadak Ukraina ke Rusia Selatan Membalikkan Keadaan Perang
“Rusia menghancurkan kota-kota dan desa-desa kami, membunuh warga sipil, kami perlu memikirkan keselamatan kami dan mengungsi,” kata Dobriak. “Saat ini, kota tersebut diserang rudal, MLRS, dan telah terjadi beberapa serangan bom udara terarah.”
Dilansir dari CNBC, semua layanan saat ini beroperasi di masyarakat, termasuk toko, pasar petani, apotek, bank, dan ATM. Pengadilan dan pusat layanan administrasi juga buka, kata Dobriak.
Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk, juga mendesak warga untuk segera mengungsi. "Kehidupan dan kesehatan Anda lebih berharga daripada tinggal di daerah konflik," tegas Vereshchuk.
Ia menjamin bahwa pemerintah akan membantu para pengungsi dalam segala hal.
BACA JUGA:Rusia Kritik Sikap Amerika Serikat dalam Perundingan Resolusi DK PBB: Permainan yang Sangat Licik!
Vereshchuk mengatakan dia memahami bahwa penduduk harus meninggalkan pekerjaan, rumah, dan harta benda mereka, tetapi "bagaimanapun juga, kehidupan dan kesehatan anda dan anak-anak anda lebih berharga," dan tinggal di daerah tersebut akan mengganggu pekerjaan pasukan pertahanan.
“Saya juga memahami bahwa Anda mungkin menghadapi kesulitan dan ketidakpastian selama evakuasi. Namun, hal ini jauhlebih baik daripada berada di bawah tembakan musuh, di garis depan. anda tidak akan sendirian dalam evakuasi,” katanya.
“pemerintah, relawan, organisasi internasional dan, masyarakat, semuanya akan membantu,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: cnbc internasional