BACA JUGA: Bulan Kesadaran Multiple Myeloma, Ini Seluk-Beluk Kanker Darah
Vaksin kanker paru tersebut adalah BNT116 yang dibuat oleh perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech, menggunakan messenger RNA (mRNA) untuk mengenalkan penanda tumor ke sistem kekebalan tubuh manusia sehingga sistem kekebalan tubuh dapat melawan sel kanker paru yang mengekspresikan penanda tumor tersebut.
Vaksin yang sedang dalam tahap investigasi itu dirancang secara khusus meningkatkan respons imun terhadap sel kanker sehingga mengurangi risiko toksisitas terhadap sel sehat yang tidak terkena kanker.
Vaksin itu termasuk di dalam mRNA-based immunotherapy, menggunakan teknologi mRNA yang sama dengan yang digunakan untuk mengembangkan vaksin Covid-19.
BACA JUGA: Bulan Kanker Serviks, Berikut Faktor dan Cara Pencegahan
BACA JUGA: Kasus Kanker Meningkat, Upaya Deteksi Dini Jadi Strategi Kemenkes Perangi Kanker
Dunia kedokteran berkembang sangat cepat, seperti biasa, penemuan-penemuan baru selalu diinisiasi negara-negara maju. Angka kematian kanker dalam tiga dekade terakhir turun sekitar 30 persen, terutama di negara-negara maju.
Semoga negara berkembang bisa ikut menikmati kemajuan kedokteran seperti yang dinikmati penduduk negara maju. (*)
*) Brahmana Askandar adalah ahli obstetri dan ginekologi dan ketua IDI Surabaya.--