Berbeda dengan PTN yang terkenal –di mana setiap tahun ribuan atau bahkan puluhan ribu calon mahasiswa yang selalu berbondong-bondong mendaftarkan diri agar dapat diterima di Universitas Airlangga– Universitas Ciputra masih harus berjuang dari tahun ke tahun agar animo mahasiswa yang mendaftar ke sana tetap tinggi.
Universitas Ciputra tidak mungkin mampu bertahan jika tidak memiliki keunggulan yang dapat ditawarkan kepada para mahasiswa dan lulusannya.
Dalam paparannya, Prof Denny menyebutkan sejumlah nama lulusan Universitas Ciputra yang telah mampu membuktikan menjadi entrepreneur yang sukses. Sudah barang tentu, kunci sukses lulusan tidak semua hanya bergantung pada apa yang mereka pelajari di ruang kuliah.
Di Universitas Ciputra, mahasiswa sejak dini telah dilatih dan dikembangkan DNA-nya untuk tahan pukul dan terlatih untuk berinteraksi dengan customer atau konsumen.
Dengan dilatih sejak dini untuk terbiasa membaca situasi pasar dan bagaimana menaklukkan konsumen, para mahasiswa dan lulusan Universitas Ciputra diharapkan sudah kebal dan terlatif tanpa malu untuk terus mencari keuntungan dan memenuhi target mereka.
Apa yang dikembangkan Universitas Ciputra adalah bagaimana membangun dan menumbuhkan intuisi entrepreneur yang kuat bagi para lulusannya.
Sebagai PTNBH, skala Universitas Airlangga memang lebih besar dan peringkatnya lebih baik daripada Universitas Ciputra. Meski demikian, tidak ada salahnya jika kelebihan dan kekhasan Universitas Ciputra menjadi bahan untuk belajar bagi penentuan arah pengembangan Universitas Airlangga ke depan.
Universitas Airlangga tidak hanya mengembangkan entrepreneur di kalangan mahasiswa, tetapi yang tak kalah penting adalah entrepreneur di kalangan dosen dan peneliti. (*)
*) Junaidi Khotib adalah dekan Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga--
**) Bagong Suyanto adalah dekan FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya.--