HARIAN DISWAY - Aktivis pro Palestina yang berkewarganegaraan ganda (Turki-AS), Aysenur Ezgi Eygi, tewas dalam aksi demonstrasi mengecam permukiman ilegal Israel pada Jumat, 6 September 2024 di Kota Beita, Nablus, Tepi Barat.
Keluarga Eygi lantas menyeru pada pemerintah Amerika Serikat untuk melakukan penyelidikan independen (mandiri) karena menilai AS harus bertanggung jawab pada kasus yang menimpa salah satu rakyatnya ini.
"Kehadirannya dalam hidup kami diambil secara tidak perlu, melanggar hukum, dan dengan kekerasan oleh militer Israel,” ujar keluarga perempuan berusia 26 tahun itu dalam sebuah pernyataan.
Permintaan tersebut muncul karena mereka menganggap penyelidikan yang dilakukan Israel tidak efektif untuk mengetahui informasi pembunuhan tersebut.
Jadi, mereka tidak puas. Mereka ingin petinggi AS menindaklanjuti kasus ini dan memberikan konsekuensi penuh bagi pihak yang bersalah.
BACA JUGA:Paus Fransiskus ke Indonesia, Persis Berharap Muncul Dukungan untuk Kemerdekaan Palestina
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Juru Bicara Stephane Dujarric juga meminta agar penyelidikan penuh dilakukan untuk menangani kasus ini.
Ia menegaskan kalau masyarakat sipil harus mendapatkan hak perlindungan pada setiap saat.
Seorang saksi mata yang berada di TKP menganggap militer Israel bukan tidak sengaja untuk menyerang Eygi. Menurutnya, militan itu dapat melihat Eygi dengan jelas.
"Ini adalah bagian dari eskalasi Israel di Tepi Barat dalam beberapa bulan terakhir dan itu adalah bagian dari genosida yang dilakukan Israel di Gaza,” ungkapnya.
Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina dan salah satu aktivis ISM lainnya yang juga merupakan saksi mata pun menganggap demikian.
BACA JUGA:Lonjakan Popularitas Kamala Harris di Konvensi Demokrat Diwarnai Demonstrasi Pro Palestina
Melalui sebuah pernyataan, aparat Palestina itu menilai pembunuhan Eygi memang sudah direncanakan oleh pihak Israel yang ingin menghabisi masyarakat maupun aktivis pro Palestina.
Saat terluka, Eygi lantas dibawa menuju Rumah Sakit Rafidia. Direktur RS tersebut, Fouad Nafaa, mengatakan perempuan kelahiran Kota Antalya, Turki itu tertembak di bagian kepala.
Nafaa juga mengonfirmasi bahwa Eygi kemudian meninggal dunia.
Pelayat membawa jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel di bagian utara Tepi Barat yang diduduki, selama prosesi pemakaman kelompok di kamp pengungsi Jenin pada 6 September 2024. Pasukan Israel mundur dari Jenin di Tepi Barat yang diduduk-Nidal Ashtiyeh-AFP