HARIAN DISWAY - Salah satu dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah ‘Desa Tanpa Kelaparan’. Tantangan besar yang dihadapi dunia saat ini.
Seperti krisis pangan global dan perubahan iklim, semakin memperburuk situasi tersebut. Ditambah dengan menyusutnya lahan pertanian yang diubah menjadi kawasan permukiman dan bangunan lain, ancaman terhadap ketahanan pangan menjadi sangat nyata.
Oleh karena itu, upaya meningkatkan ketahanan pangan harus menjadi prioritas setiap pihak. Salah satu komponen penting dalam mencapainya adalah memastikan petani mendapatkan akses yang memadai terhadap pupuk bersubsidi. Yang selama ini dikelola oleh Kelompok Tani (Poktan) di berbagai wilayah pertanian.
Namun, dalam setahun terakhir, Poktan Subur 2 di Dusun Wonocoyo Utara, Desa Wonocoyo, Trenggalek, menghadapi tantangan besar. Terutama dalam memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi bagi para anggotanya.
Hal ini disebabkan oleh kondisi kesehatan Ketua Poktan, Bapak Imam Arbai, yang tidak lagi mampu menjalankan tugasnya karena sakit yang berkepanjangan. Kondisi ini memicu kecemasan di kalangan petani yang khawatir tidak dapat mempersiapkan musim tanam berikutnya setelah panen palawija.
Melihat situasi yang semakin mendesak. Pada hari Senin, 2 September 2024, Sinergi Tiga Pilar mengambil langkah cepat. Mereka mengundang perwakilan pengurus Poktan, anggota petani, serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
Tak luput, turut diundang juga Dinas Pertanian Trenggalek, Pak Novi Bagus Pratama, ke Balai Desa Wonocoyo untuk menggelar musyawarah. Pertemuan ini bertujuan untuk mencari solusi atas masalah yang dihadapi petani, khususnya terkait distribusi pupuk bersubsidi.
Hasil dari musyawarah tersebut segera ditindaklanjuti pada malam harinya. Di mana seluruh anggota Poktan Subur 2 diundang untuk menghadiri rapat reorganisasi kepengurusan. Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai pihak.
Termasuk pengurus Poktan lama, Bhabinkamtibmas (BKTM), Babinsa, PPL, serta Kepala Desa dan perangkat Desa Wonocoyo.
BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Festival 'Gir Sereng' Kenalkan Pantai Permata Pilang
Melalui proses musyawarah mufakat, akhirnya terbentuklah kepengurusan baru Poktan Subur 2. Kepengurusan baru ini kemudian secara resmi dikukuhkan oleh Kepala Desa Wonocoyo, Didik Herkunadi.
Langkah ini disambut positif oleh semua pihak, mengingat reorganisasi ini menjadi langkah awal yang sangat krusial untuk mengatasi masalah yang dihadapi petani.
Setelah dikukuhkan, kepengurusan baru segera bekerja untuk menyusun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Dengan didampingi oleh Sinergi Tiga Pilar dan PPL Desa Wonocoyo.