Wartawan Harian Disway Jumpa Paus Fransiskus: Bangga Bisa Menyaksikan Sejarah

Sabtu 14-09-2024,06:00 WIB
Reporter : Agustinus Fransisco
Editor : Retna Christa


Agustinus Fransisco saat mewawancarai Mortiz, umat Gereja Katolik Katedral dari Jerman, 1 September 2024.-Harian Disway

Puncak kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah saat misa akbar di Gelora Bung Karno (GBK), Kamis, 5 September 2024. Umat Katolik dari berbagai penjuru Indonesia berbondong-bondong datang.

Saya tiba di GBK enam jam sebelum misa agung dimulai. Di sana, suasana yang menyambut saya sangat luar biasa. Ribuan orang berkumpul, menyanyikan lagu-lagu rohani, mengibarkan bendera Vatikan dan Indonesia.

BACA JUGA:Kunjungan Paus Fransiskus Disambut Angklung dengan Konduktor Muslim

BACA JUGA:Sean Louis, Bocah 4 Tahun yang Diberkati Paus Fransiskus dan Dapat Kado Istimewa

Mereka kompak bersorak: "Viva Il Papa!" Ada rasa hangat yang menyelimuti meski udara Jakarta.

Saya berdiri di tribun atas stadion utama, menyaksikan dari kejauhan. Sejenak, waktu kembali seolah melambat dan saya bisa merasakan energi yang luar biasa.

Senyum di wajah umat tampak jelas. Sebagian dari mereka bahkan terlihat menitikkan air mata. Saya pun tak bisa menahan rasa haru melihat momen bersejarah itu secara langsung.


Paus Fransiskus saat mengunjungi Gereja Katedral Jakarta, untuk bertemu dengan biarawan dan biarawati, 4 September 2024.-Agustinus Fransisco-Harian Disway

Saat Paus Fransiskus memimpin misa, suasana di kompleks GBK begitu khidmat. Di tengah Misa, saya sempat beralih fokus pada umat yang hadir. Dari posisi saya berdiri, saya bisa melihat berbagai ekspresi di wajah mereka. Ada yang tertunduk dalam doa, ada yang memejamkan mata, seolah terhanyut dalam suasana rohani.

BACA JUGA:4 Motto Kunjungan Paus Fransiskus ke Asia Tenggara, Tekankan Perdamaian dalam Keberagaman

BACA JUGA:100 Persen Handmade, Tukang Kayu Singapura Membuat Dua Kursi Khusus untuk Paus Fransiskus

Meski ribuan orang berkumpul di satu tempat, keheningan yang tercipta sangat terasa. Momen itu begitu sakral, seperti ada keajaiban yang menyelimuti seluruh stadion.

Saya berusaha menangkap setiap detail dengan kamera pinjaman dari redaktur saya yang baik hati. Tetapi saya tahu bahwa perasaan yang saya alami saat itu sulit untuk diterjemahkan dalam gambar dan kata. Itu adalah sesuatu yang hanya bisa dirasakan langsung.

Di akhir rangkaian kunjungan, saya merenung bahagia tentang pengalaman luar biasa tersebut. Sebagai jurnalis, meliput momentum bersejarah seperti ini bukan sekadar soal menyampaikan fakta.

BACA JUGA:Total ada 7 Orang yang Diamankan Densus 88 Selama Kunjungan Paus Fransiskus

Kategori :