Cheng Yu Pilihan Owner Little Prince Stephanus Ade Sitolang: You Ran Zi De

Rabu 18-09-2024,04:00 WIB
Reporter : Novi Basuki & Annie Wong
Editor : Heti Palestina Yunani

Ada wejangan dalam bahasa Arab yang Anda hafal di luar kepala bunyinya: "Al-waktu kassaif; in lam taqtha'hu qatha'ak". Pun artinya: "Waktu bagaikan pedang; jika tidak engkau gunakan dengan baik, ia akan memotongmu."

Ya, dalam kehidupan, waktu adalah sumber daya paling berharga tapi sekaligus yang paling terbatas yang dimiliki manusia. Makanya, kata Stephanus Ade Sitolang, "Life is too short to drink bad coffee. Life is too short to do something that you’re not passionate about." 

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan direktur PT Indraco Global Indonesia Umar Hanafi: Tian Shi Di Li Ren He

Owner Little Prince itu mungkin hendak mengingatkan kita akan ketidakpastian waktu dan kenyataan bahwa hidup memang merupakan perjalanan yang terbatas sehingga setiap detiknya tak ternilai harganya. 

Sebab, jika kita menyadari hidup kita pendek, kita akan semakin terdorong untuk menghindari aktivitas yang tidak memberikan makna atau kebahagiaan sejati. Misalnya, banyak orang terjebak dalam rutinitas pekerjaan yang tidak mereka sukai, namun tetap melakukannya karena merasa terjebak oleh tanggung jawab atau ekspektasi sosial.

Padahal, saat kita melakukan sesuatu yang kita sukai, pekerjaan tak akan lagi terasa seperti beban. Sebaliknya, ia akan menjadi sumber energi dan kebahagiaan yang dapat memperpanjang kualitas hidup kita. Pepatah lama mengatakan, maaf, "Kalau sudah cinta, tahi kucing pun akan terasa cokelat."

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Advokat, Konsultan Hukum, dan Kurator Kepailitan di SRN & Partners Law Office Suen Redy Nababan: Zheng Ji Shou Dao

Tetapi, mengikuti passion sebagaimana dibilang Stephanus tadi, bukan berarti kita harus meninggalkan tanggung jawab kita. Kita, ada kalanya, harus melakukan sesuatu yang kita kurang sukai demi kestabilan hidup. Yang terpenting: jagalah keseimbangan. Dalam bekerja, misalnya, jika pekerjaan utama tidak menyenangkan, kita bisa mencari cara untuk menyisipkan hal-hal yang kita sukai di sela-sela rutinitas –dengan memancing, umpamanya.

Intinya, pepatah Tiongkok mengingatkan kita, bagaimanapun keadaannya, kita mesti "悠然自得" (yōu rán zì dé): santai dan tenang dalam menjalani kehidupan. (*)

Kategori :