SURABAYA, HARIAN DISWAY - Bjorka bikin heboh warganet lagi. Mereka berhasil membocorkan 6 juta data Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
Bahkan, data itu termasuk milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan kedua putranya yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.
Jokowi mengatakan, serangan serupa tak hanya menimpa Indonesia. Tetapi juga menimpa negara lain.
Karena itu, mantan gubernur DKI Jakarta tersebut meminta agar otoritas terkait segera melakukan mitigasi.
BACA JUGA:Waduh, Hacker Bjorka Bobol 6 Juta Data NPWP Warga RI
BACA JUGA:Resensi Film Who Am I (2014): Bjorka dari Jerman
"Segera dimitigasi semuanya. Karena banyak negara juga mengalami hal yang sama," kata Jokowi di sela mengunjungi Pasar Dukuh Kupang, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya, Jumat 20 September 2024.
Menurutnya, langkah mitigasi itu harus segera dilakukan sesegera mungkin. Tentu, supaya kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Yang paling penting dimitigasi secepat-cepatnya dan tidak kejadian lagi," ucap presiden RI dua periode itu.
Bjorka, peretas yang sempat membuat geger Indonesia beberapa tahun lalu, kembali beraksi dengan membocorkan jutaan data Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
BACA JUGA:Jokowi Sidak Pasar Dukuh Kupang sebelum Hadiri Pernikahan Anak Khofifah
BACA JUGA:Jokowi ke Surabaya Lagi, Sambang Pasar Dukuh Kupang hingga Hadiri Pernikahan Anak Ketiga Khofifah
Setidaknya ada 6 juta data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang diduga dibocorkan dan dijual Bjorka di Breach Forums.
Dugaan terjadinya kebocoran data ini awalnya disampaikan pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto dalam unggahan di X, Rabu 18 September 2024.
"Sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dengan harga sekitar Rp 150 juta. Data yg bocor diantaranya NIK, NPWP, alamat, no hp, email dll. Salah satu NPWP yang dibocorkan milik Jokowi, Gibran, Kaesang, Menkominfo, Sri Mulyani dan beberapa menteri lainnya juga dibocorkan,” ungkapnya dalam postingan itu.