ANDA mungkin juga sering dinasihati bahwa hidup tak ubahnya sebuah perjalanan. Dan yang namanya perjalanan, apalagi yang trayeknya panjang, pasti tak akan selalu berada di jalan yang lurus dan lapang. Kelokan-kelokan tajam dan tebing-tebing curam, menantang kita untuk harus melewatinya terlebih dahulu sebelum akhirnya sampai di tujuan.
Itupun kalau lancar. Realitas malahan acapkali berjalan di luar kendali kita, sekalipun kita telah merencanakan segalanya dengan matang dan karenanya berharap –atau bahkan memprediksi– hal terbaiklah yang seharusnya kita dapatkan.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Managing Partner Hufron & Rubaie Law Firm Hufron: Shun Qi Zi Ran
Makanya, satu hal penting dalam hidup yang mesti kita miliki adalah kesiapan kita untuk menghadapi apapun yang ada di hadapan kita –baik yang-baik maupun yang-buruk. Sebab, hidup akan selalu penuh dengan ketidakpastian sedangkan yang pasti cuma ketidakpastian itu sendiri. Mau seberapa keraspun kita mencoba menghindari atau bahkan mengabaikannya, ketidakpastian tetap akan datang pada waktunya.
Tak masalah. Toh, ketidakpastian bisa kita jadikan sebagai kekuatan untuk berkembang. Karena, bila semuanya serba pasti, bisa-bisa kita justru akan kehilangan harapan dan berhenti berusaha. Bukankah kita mati-matian bekerja lantaran kita tak bisa memastikan besok akan terjadi apa?
Intinya, "Apapun yang ada, kita hadapi saja," kata Bagus Teguh Utomo yang dokter spesialis bedah mulut di RSI Surabaya. Pepatah Mandarin juga menyarankan kita untuk "勇往直前" (yǒng wǎng zhí qián): terus melangkah dengan berani.
Adapun caranya, ialah dengan pandai-pandai beradaptasi. Seperti halnya air yang bisa mengikuti bentuk wadahnya, manusia juga dianugerahi kemampuan luar biasa untuk menyesuaikan diri dengan keadaan. Kita memang tidak bisa mengubah situasi, tapi kita bisa mengubah cara kita dalam meresponsnya. (*)