SURABAYA, HARIAN DISWAY - Truk bertonase besar berhenti di bahu jalan merupakan hal biasa di daerah Teluk Lamong. Maklum, memang belum ada lahan yang bisa untuk tempat parkir.
Karena itu juga seringkali kemacetan terjadi. Lajur pengiriman logistik melambat. Dan harus ditempuh 2 kali lipat dari jadwal biasanya.
Hal itulah yang mendorong Pelindo membangun flyover. Direktur Pengelolaan Pelindo Putut Sri Mujianto mengungkapkan bahwa pembangunan flyover merupakan bagian dari proyek strategis nasional (PSN).
"Ya ini namanya infrastruktur tujuannya adalah untuk kelancaran arus balik," katanya. Putut mengklaim dengan terbangunnya flyover arus kendaraan di Teluk Lamong akan jauh lebih lancar.
BACA JUGA:Flyover Djuanda Dibuka 15 Desember, Selamat Tinggal Kemacetan Bundaran Aloha
BACA JUGA:Terminal Teluk Lamong dalam Angka: Capaian David Pandapotan Sirait dan Tim di Semester Pertama 2024
Suasana di depan tulisan -Martinus Ikrar Raditya-
Meski demikian, kini masih ada persoalan yang belum terselesaikan. Yakni ketidaktersediaan lahan parkir. Itu yang membuat tpara sopir truk memarkir kendaraannya di bahu jalan.
Bahkan, tak jarang ada yang ditengah jalan. Permasalahan ini membuat pihak Pemerintahan Kota (Pemkot) Surabaya segera menggodok rencana perihal lahan parkir.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa ia sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk lahan parkir. "Itu yang masih kita bahas dengan Pak Kapolres. Sebagaimana di wilayah-wilayah pelabuhan itu tidak parkir di tengah jalan atau tepi-tepi jalan," katanya.
Untuk saat ini, Eri masih mencari lahan mana yang bisa digunakan untuk parkir. Ia sempat bercanda dengan mengatakan bahwa tanahnya banyak di daerah sana "Lek tanahku uakeh nang kene (Kalau tanahku banyak di sini, Red)" ujarnya kemudian tertawa.
BACA JUGA:Catat Sejarah! Terminal Teluk Lamong Pecahkan Rekor Kapal Curah Terdalam: Draught 13,27 Meter
Eri lantas mengucapkan terima kasih kepada Pelindo karena dengan dibangun flyover Teluk Lamong, roda ekonomi di sana akan bergerak lebih cepat.
Sebab, menurutnya, pergerakan ekonomi Surabaya tidak hanya bisa digerakan sendiri oleh Pemkot Surabaya. Tapi, bersinerji dengan semua pihak.