Pilkada di Depan Mata, Jatim Butuh Pemimpin Berfigur Ambeg Paramarta

Sabtu 21-09-2024,22:56 WIB
Oleh: Sukarijanto*

Dalam tataran manajemen leadership, seorang pemimpin merupakan representasi yang dipimpinnya yang mampu mengakomodasi dan menyajikan solusi atas dinamika persoalan yang dihadapi warganya. 

Lebih dalam lagi, kepemimpinan masyarakat Jatim senantiasa berlatar belakang pada budaya dan agama/spiritual Jawa (Clifford Geertz, 1983). Faktor itulah yang membedakan antara falsafah kepemimpinan Jatim dan falsafah kepemimpinan dari daerah lain di Indonesia. Juga, dari negara-negara lain di dunia. 

Pada hakikatnya, falsafah tersebut dipahami sebagai pedoman untuk menjadi pemimpin berjiwa Jawi. Artinya, seorang pemimpin harus punya sikap, sifat, dan pemikiran yang mencerminkan kepribadian orang Jawa. 

Seorang pemimpin berjiwa Jawi senantiasa mampu menerapkan sikap bijaksana. Di antaranya, ambeg paramarta yang menurut menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti seorang pemimpin mempunyai sifat mengutamakan kepentingan orang lain. 

Arti ambeg paramarta lainnya adalah mempunyai sifat mendahulukan yang perlu didahulukan dan berwatak belas kasihan. Kata ambeg berarti mempunyai sifat dan paramarta berasal dari bahasa Sanskerta ”parama arta” yang berarti yang benar, yang hakiki. 

Jadi, ambeg paramarta berarti murah, karisma, dermawan, mulia, murni, baik hati. Kata ”paramarta” biasanya disertai dengan kata adil. Jadi, ambeg adil paramarta berarti bersikap adil, mampu membedakan yang penting dan yang tidak penting. 

Dalam teori kepemimpinan praktis, pendekatan ambeg paramarta bukanlah tanpa cacat lemah, melainkan dengan bentuk eufemisme (penghalusan makna) bahwa si penerima kebaikan memahami maksud baik si pemberi. Pendekatan ambeg paramarta adalah pendekatan manusiawi. Memberikan keadilan dan ketenteraman kepada masyarakat. 

Dalam proses pendekatannya, jika ada kemandekan mesin birokrasi, tugas pemimpin adalah memonitor dan melakukan pengawasan. Jadi, jika ada masalah, pemimpin hadir untuk memberikan solusi yang lazimnya diinisiasi dengan cara melakukan pengumpulan data dan analisis. Lalu, terbit kebijakan publik, kemudian ada eksekusi program kegiatan, pelaksanaan, dan evaluasi.

TELADAN MEMIMPIN DAN PEMIMPIN TELADAN

Kesinambungan dari falsafah kepemimpinan ambeg paramarta selanjutnya adalah ”berbudi bawa laksana” yang menyiratkan makna bahwa seorang pemimpin harus bermurah hati serta teguh memegang janji kepada rakyat sesuai kampanyenya saat pemilu. Pun, saat sumpah janji pelantikan jabatan yang diembannya sebagai ”raja”. 

Selanjutnya, ”wicaksana” yang bermakna pemimpin harus bijaksana dalam mengambil segala keputusan ketatanegaraan. Kemampuan seorang pemimpin dalam memberikan arahan dengan media komunikasi dan interaksi yang transparan dan produktif di semua tingkat sangat penting untuk keberhasilan masa depan daerah yang dipimpinnya. 

Karena saat ini hidup di era perubahan yang sangat cepat dan memiliki kompleksitas besar, tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, komunitas, dan organisasi pun sangat kompleks dan sulit. Dengan demikian, ada tuntutan gaya kepemimpinan yang fleksibel dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat. 

Komunikasi seorang pemimpin memiliki peran penting dalam mengarahkan niat baik untuk tujuan produktif dalam mengolaborasi dan mengelaborasi segala potensi keunggulan daerah yang dimilikinya.

Pada era pra kemerdekaan dan pasca kemerdekaan, kearifan lokal melalui ajaran luhur tentang kepemimpinan nasional juga diajarkan pendiri perguruan/pendidikan Taman Siswa, Ki Hadjar Dewantoro, agar para pemimpin senantiasa memberikan contoh dan tindakan yang baik kepada bawahan atau masyarakat. 

Pemilih sebaiknya jeli menilai para calon gubernur Jatim. Hanya kandidat yang menawarkan konsep komunikasi yang memastikan bahwa semua informasi dari pemangku amanah disampaikan kepada semua warga setiap saat yang layak dipilih. 

Kandidat perlu menyodorkan komitmen pentingnya berkomunikasi secara efektif baik untuk memengaruhi opini publik maupun menjaga legitimasinya. Dalam upaya itu, kandidat dapat mengeksplorasi pendekatan komunikasi dua arah untuk memastikan keterlibatan yang lebih intens. 

Kategori :