Sementara itu, Eternal Fire memulai perjalanan Playoff mereka dengan mengalahkan The MongolZ dalam tiga peta.
Tim asal Turki tersebut kemudian menciptakan kejutan besar dengan mengalahkan juara IEM Cologne, Vitality, 2-1 di perempat final, yang menampilkan pertarungan sengit hingga 42 ronde di Inferno.
Eternal Fire kemudian mengamankan tempat di Grand Final setelah menyapu bersih MIBR di semifinal.
NAVI diunggulkan dalam Grand Final, hanya kehilangan satu peta sebelum pertandingan ini. Namun, Eternal Fire memiliki momentum setelah mengalahkan Vitality, dengan komunitas CS2 Turki yang mendukung penuh tim mereka.
Pertarungan di Grand Final
Eternal Fire menjadi tim pertama yang mencetak kemenangan di peta pilihan NAVI, Nuke. Mereka memimpin 7-5 di paruh pertama sebagai CT dan memperbesar keunggulan menjadi 11-5.
Meski NAVI sempat meraih tiga ronde berturut-turut, Eternal Fire menutup peta pertama dengan skor 13-8.
Peta kedua, Anubis, menjadi milik NAVI yang memimpin 7-5 sebagai T side di paruh pertama. Meskipun Eternal Fire sempat membalikkan keadaan dengan skor 11-10, NAVI berhasil merebut tiga ronde terakhir untuk menang 13-11 dan menyamakan kedudukan 1-1.
Di peta ketiga, Ancient, NAVI kembali memimpin 7-5 di paruh pertama dan memperbesar keunggulan menjadi 12-7. Eternal Fire memenangkan empat ronde berturut-turut untuk mencoba memaksa overtime, tetapi NAVI menutup peta dengan skor 13-11.
Namun, di peta keempat, Inferno, Eternal Fire tampil ganas. Mereka memimpin 8-4 di paruh pertama dan menutup kemenangan dengan skor 13-4, memaksa pertandingan menuju peta kelima, Dust2.
BACA JUGA:Valorant Mobile Hadirkan Update Besar-Besaran: Neon, Omen, dan Skin Ruination
BACA JUGA:Nintendo Resmi Gugat Palworld, Tuduh Langgar Paten Pokemon
Pada peta penentuan, kedua tim saling serang, namun NAVI unggul di paruh pertama dengan skor 7-5. Meski Eternal Fire sempat memimpin 11-10, NAVI berhasil mencuri dua ronde terakhir dan menang 13-11, memastikan gelar juara ESL Pro League Season 20.
Pemain NAVI, Mihai “iM” Ivan dan Ihor “w0nderful” Zhdanov, mendominasi papan skor dengan masing-masing meraih 75 kill sepanjang pertandingan.
Namun, Justinas “jL” Lekavičius meraih penghargaan MVP berkat performa krusialnya di ronde-ronde penentuan, dengan 64 kill dan 24 assist.