HARIAN DISWAY - Sedikitnya 46 orang tenggelam saat perayaan festival Jivitputrika di Bihar, India bagian timur.
37 diantaranya adalah anak-anak, kata seorang pejabat pemerintah setempat ketika diwawancarai AFP pada Kamis, 26 September 2024.
Menurut seorang pejabat dari Departemen Manajemen Bencana Bihar, para korban tersebut tenggelam ketika mereka sedang melakukan ritual mandi di sungai yang meluap akibat banjir baru-baru ini.
Korban tewas dalam 24 jam terakhir dikonfirmasi dari 15 distrik. Ada kekhawatiran bahwa jumlah korban tewas secara keseluruhan dapat meningkat.
BACA JUGA:Inilah Tragedi Desak-desakan Paling Mematikan dalam Dekade Terakhir
“Orang-orang mengabaikan ketinggian air yang berbahaya di sungai-sungai dan kolam-kolam ketika mandi untuk merayakan festival ini,” kata pejabat yang ingin identitasnya dirahasiakan tersebut.
Ia juga menyebutkan bahwa pihak berwenang sedang berupaya untuk menemukan tiga jenazah lainnya.
Sebagai respons terhadap tragedi ini, pemerintah negara bagian Bihar telah mengumumkan akan memberikan kompensasi bagi keluarga korban.
Insiden tenggelam ini terjadi sejak hari Selasa di 15 distrik di negara bagian Bihar ketika para pemeluk agama Hindu merayakan festival Jitiya Parv atau yang disebut juga Jivitputrika. Festival yang dirayakan oleh para ibu demi kesejahteraan anak-anak mereka.
BACA JUGA:Shanghai Terendam Banjir Setelah Diterjang Dua Topan Berturut-turut
Festival Jivitputrika yang berlangsung selama tiga hari tersebut merayakan kesejahteraan anak-anak setiap tahunnya. Festival tersebut juga ditandai dengan para ibu yang berpuasa untuk anak-anaknya.
Momen spesial ini biasanya melibatkan berbagai ritual, termasuk mandi di sungai atau kolam sebagai bagian dari tradisi.
Para pejabat di Bihar membenarkan bahwa banyak orang yang mengabaikan ketinggian air yang berbahaya di sungai-sungai ketika mereka sedang mandi untuk merayakan festival tersebut.
BACA JUGA:Banjir Bandang Menerjang Kota Ternate, 13 Orang Meninggal Dunia
Dengan banyaknya korban jiwa, terutama anak-anak, insiden ini harus menjadi perhatian bagi semua pihak terkait untuk memastikan keselamatan masyarakat dalam setiap kegiatan keagamaan.