Lirik lagu: ”Dering teleponku, membuatku tersenyum di pagi hari…Kau bercerita, semalam kita bertemu dalam mimpi…” (Dekat di Hati, Trio RAN, 2013). Alunan mesra cinta LDR. Kenyataan, pahit buat Anik, 37, ibu tiga anak di Kediri yang suaminyi kerja di Batam. Dia dibunuh Dedi Abdullah, 36, di kencan pertama. Mayatnyi dibuang di hutan Pacet, Mojokerto.
ASMARA LDR (long distance relationship) kebanyakan tidak berakhir manis. Malah banyak pahitnya. Cuma diisi dering telepon dan bertemu dalam mimpi. Sosokmu ada, tapi nyatanya aku cuma berfantasi.
Mayat Anik ditemukan petugas hutan Pacet, Jumat, 13 September 2024, pukul 08.54 WIB. Tergeletak di pinggir hutan. Korban berpakaian lengkap. Hijab hitam putih, ikat rambut warna merah, kalung emas, kemeja pink, celana panjang hitam. Dikenal sebagai mayat wanita berbaju pink.
BACA JUGA: Cekik Bakso di Bekasi
BACA JUGA: Cekik Mati Pria Berkaus Captain America
Polisi bekerja keras. Tersangka Dedi dibekuk polisi Selasa malam, 24 September 2024, di kawasan perkebunan sawit Dusun Lidah Tanah, Desa Sungai Daun, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Riau. Di sebuah gubuk sunyi dan terpencil.
Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto kepada wartawan, Kamis, 26 September 2024, menceritakan proses pembunuhan Anik, begini:
”Lokasi eksekusi awalnya di Jombang. Tapi, waktu itu korban baru pingsan. Terus dibawa bermobil, mobil milik korban. Mendekati jalur Sendi, Pacet, pelaku memastikan korban sudah tidak bernyawa. Jenazah korban dibuang di pinggir hutan Pacet. Hasil visum, ada patahan di leher karena dicekik keras.”
Konstruksi perkara: Maret 2024 Anik kenal Dedi lewat medsos. Kian lama mereka kian akrab. Saling bertukar nomor HP, bertukar cerita.
BACA JUGA: Gugat Cerai, Istri Dicekik Mati di Duren Sawit
Anik bekerja sebagai sales promotion girl (SPG). Dia bersuami beranak tiga, mukim di Kediri, Jatim. Suami Anik kerja di tambang di Batam, Kepulauan Riau. Anik di Kediri tinggal bersama anak-anak.
Dedi, duda dua anak, mukim di tempat kos di Tulungagung, Jatim. Saat kenalan dengan Anik, Dedi mengaku sebagai pedagang bawang merah. ”Biar keren, saya ngaku bos bawang. Nyatanya pengangguran,” ujar Dedi saat jumpa pers.
Dari cerita ke cerita, Dedi tahu kondisi Anik. Terpenting, ia tahu, Anik tajir. Punya rumah, punya mobil, punya banyak perhiasan emas.
BACA JUGA: Asmara Berondong di Mutilasi Bekasi