Profil Aki Ajo, mantan rider yang bakal pimpin KTM musim depan. -Veiko Wahlros-Turun Sanomat
Aki Ajo lahir di Toijala, Finlandia, pada 11 September 1968. Ia telah mengawasi dan memimpin timnya sendiri, Ajo Motorsport, di balapan Grand Prix selama lebih dari dua dekade.
Ajo memang bukan pembalap top. Ia hanya pernah menjadi pembalap pengganti di GP Austria 1993. Karier balap itu bahkan berhenti pada 1996, setelah kecelakaan yang mematahkan kakinya.
Ajo kemudian memulai karier di balik layar. Merintis sebuah tim sejak 1997.
Ia kemudian mendebutkan sebuah tim balap pada 2001, namanya Team Red Devil. Dan menggunakan mesin Honda. Pembalapnya adalah Mika Kalio. Yang berstatus sebagai pembalap wild card di sektor 125cc (sebelum berubah menjadi Moto3).
BACA JUGA:GP Mandalika 2024: Martin Tercepat, Acosta dan Bagnaia Sempurnakan Podium
BACA JUGA:Mengulang Keajaiban: Sasis Karbon KTM dan Kejayaan Dani Pedrosa di San Marino 2023
Tim itu bertahan hingga musim berikutnya. Pada 2003, barulah Aki Ajo memakai nama Ajo Motorsport. Dengan line-up pembalap yang lebih banyak. Yakni empat.
Pada saat itulah, Ajo merebut kemenangan perdana. Selama 10 tahun, mereka sering berganti-ganti mesin. Mulai Honda, Derbi, hingga Aprilia). Bersama Derbi, mereka pernah jadi juara dunia Moto3.
Tebak siapa pembalapnya. Marc Marquez!
Ya, Marquez debut di Moto3 pada 2008. Awalnya bersama KTM. Tapi pada 2010 pindah ke bersama Ajo Motorsport. Di situlah ia meraih gelar juara dunia perdananya.
Profil Aki Ajo, mantan rider yang bakal pimpin KTM musim depan. Ajo berbincang dengan Marc Marquez pada 2010.-Gepa Pictures-RedBull.com
Ajo mulai memakai KTM pada 2012. Dan sejak itu juga, Ajo Motorsport mulai menuai kesuksesan. Kolaborasi KTM dan Ajo meraih gelar juara dunia kelas Moto3 pertama dengan motor KTM RC4. Pembalapnya adalah Sandro Cortese.
BACA JUGA:Jorge Martin Juarai MotoGP Mandalika 2024, Perebutan Juara Dunia Makin Panas
BACA JUGA:Viral Pecco Bagnaia Kehabisan Bensin Sampai Ditarik Marc Marquez, Ini Penjelasannya
Tim Red Bull KTM Ajo Racing juga memenangkan dua kejuaraan lagi di kelasnya (2016 bersama Brad Binder dan 2021 bersama Pedro Acosta). Mereka juga memberikan kesuksesan ideal bagi talenta yang muncul dari program pembibitan pembalap muda lewat ajang Red Bull MotoGP Rookies Cup.