JARANG terjadi. Tapi, Samsung Electronics akhirnya minta maaf pada publik, Selasa 8 Oktober 2024. Apa pasal? Mereka mengaku tertatih-tatih soal daya saing teknologinya. Laba mengecewakan, meskipun ada lonjakan permintaan global untuk teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Samsung memperkirakan laba kuartal ketiga akan naik menjadi 9,1 triliun won. Itu sekitar Rp 104,37 triliun. Laba itu meningkat 274,5 persen dari tahun lalu. Tetapi tetap di bawah ekspektasi pasar. Sebab, perusahaan kesulitan memanfaatkan permintaan besar untuk chip yang digunakan dalam server AI.
"Hari ini, kami, manajemen Samsung Electronics, ingin meminta maaf terlebih dahulu kepada Anda," kata Samsung dalam pernyataan yang ditandatangani oleh Jun Young-hyun, wakil ketua divisi solusi perangkat perusahaan tersebut.
Pernyataan itu menyebutkan bahwa ada kekhawatiran tentang daya saing teknologi Samsung. "Manajemen kami akan memimpin dalam mengatasi krisis ini. Kami akan menjadikan situasi serius yang sedang kami hadapi sebagai peluang untuk bangkit kembali."
BACA JUGA:Samsung A16 5G Rilis di Eropa, Spesifikasi dan Perkiraan Harga Jika Masuk Tanah Air
BACA JUGA:Samsung Galaxy S24 FE, Smartphone Ideal untuk Konten Kreator
Permintaan maaf yang langka itu muncul sekitar seminggu setelah raksasa teknologi tersebut mengumumkan niatnya untuk mengurangi staf di beberapa operasinya di Asia. Samsung menggambarkan hal itu sebagai penyesuaian rutin di lingkup perusahaan.
Bloomberg melaporkan bahwa pemutusan hubungan kerja ini dapat memengaruhi sekitar 10 persen tenaga kerja. Sementara laporan lain menyebutkan bahwa langkah tersebut bisa berdampak hingga 30 persen karyawan di beberapa operasi luar negeri.
Samsung tertinggal dari SK hynix, saingannya dari Korea Selatan. Terutama dalam hal produksi chip High Bandwidth Memory (HBM) yang digunakan dalam chip AI. Ketertinggalan itu menyebabkan penurunan perkiraan laba tersebut.
"Melihat situasinya, tampaknya Samsung juga kehilangan sejumlah besar karyawan terkait HBM ke SK hynix," kata Kim Dae-jong dari Universitas Sejong, Seoul.
BACA JUGA:Samsung Resmi Rilis Galaxy Tab S10 Plus dan S10 Ultra, Fitur Canggih, Layar Besar
BACA JUGA:Samsung Galaxy S24 FE Rilis di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Saham Samsung turun 1,31 persen pada perdagangan siang di Seoul, dengan penurunan hampir 30 persen selama enam bulan terakhir.
Samsung diperkirakan akan merilis laporan pendapatan akhir bulan ini. (*)