Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Berdaya di Manding Daya dan Pangeranan yang Toleran

Selasa 01-10-2024,10:00 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Noor Arief Prasetyo

Madura, utamanya Bangkalan hingga Pamekasan, terkenal dengan kuliner bebeknya. 

Di depot itu, saya dan Probo kembali berbalas pesan. Kami baru tahu jika dua mobil mengambil arah berbeda. Mobil Probo lewat jalur utara. Sedangkan kami lewat jalur selatan.

Dalam perjalanan, kami melewati pesisir. Matahari beringsut tenggelam. Biasnya sayup menerangi butiran-butiran garam di petak-petak tambak.

Beberapa petani garam terlihat hendak menyudahi pekerjaannya. Tumpukan-tumpukan bulir-bulir putih itu tampak menarik. Dengan suasana langit yang merona jingga.

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Inilah Rute Penjurian Lapangan Tim 1

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Inilah 20 Desa/Kelurahan yang Lolos Penjurian Lapangan

Saat memasuki Sumenep, matahari telah tenggelam sepenuhnya. AKBP Saswito dan rombongan rupanya telah sampai lebih dulu. 

Kasatbinmas Polres Sumenep AKP M.A Khohar, Pj Camat Manding Bintoro, Pj Danramil Manding Pelda Agus Sugiono, Kepala Desa Manding Daya Ahmad Daini mengajak kami ke rumah makan HK di Jalan Sultan Abdurahman.

Di situ sembari makan malam, kami berbincang santai. Termasuk membahas Desa Manding Daya berikut sejarahnya, program-program desanya, serta pembahasan-pembahasan ringan lainnya.

Setelah itu kami menginap di Hotel C1 yang tak jauh dari rumah makan tersebut.

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Cari 20 Desa/Kelurahan Terbaik, Tim Juri Berdiskusi

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Penilaian Sudah Tidak Ada Hambatan

Pagi hari pukul 8, kami melakukan penjurian di Desa Manding Daya di Kelurahan Manding. Kami disambut oleh tari Potre Soengenep oleh tiga penari.

Tari itu diiringi oleh musik Daul Madura Pangeran Soengenep. Untuk musik itu, menurut kepala desa, mereka akan tampil di acara Synchronize Fest, Jakarta. Sepanggung bareng artis-artis nasional! Wow.

Pak Klebun -sebutan kepala desa dalam bahasa Madura- Mading Daya dan dua pilar lain mengajak kami berkeliling. Meninjau warga yang bergerak di bidang UMKM, peternakan sapi, posyandu, dan lain-lain. 

Ketiga pilar desa itu cukup dekat dengan masyarakat. Mereka membaur tanpa jarak. 

Kategori :