HARIAN DISWAY - Dua hari lagi, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bakal dilantik sebagai presiden dan wakil presiden.
Tampaknya, Prabowo juga makin optimistis menjalankan pemerintahan nanti. Apalagi setelah membekali para calon menteri, wakil menteri, hingga kepala badan selama dua hari belakangan.
Ya, Prabowo mengakhiri acara pembekalan itu dengan menghadirkan 54 calon wakil menteri, tanpa calon menteri.
Acara tetap berlangsung di Padepokan Garuda Yaksa, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, 17 Oktober 2024.
BACA JUGA:Mendadak Ditawari Masuk Kabinet Prabowo, Presenter Ni Luh Puspa Ingin Menimbang Dulu
BACA JUGA:Juru Bicara Prabowo Jelaskan Mengapa Prabowo Subianto Pergi di Tengah Pembekalan
Tentu, bukan hanya Prabowo yang menjadi pengisi materi. Ada sejumlah pakar lain yang dihadirkan. Sementara Prabowo hanya memberi pengantar di awal.
Hal itu disampaikan oleh politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto kepada awak media setelah mengikuti pembekalan, kemarin. Banyak fokus pembahasan yang disampaikan Prabowo dalam pengantar.
"Pertama adalah latar belakang anggota kabinet berbeda-beda kata beliau. Ada aktivis, ada budayawan, politisi. Maka dari itu, harus disamakan frekuensinya, perspektifnya," ujar eks wali kota Bogor itu.
Kemudian, kata Bima, Prabowo juga menyampaikan konstelasi global, perekonomian dunia, hingga mazhab mengelola negara.
BACA JUGA:Prabowo Kumpulkan Calon Menteri di Garuda Yaksa Hambalang, Perkuat Kerjasama Tim
Termasuk seni mengelola negara secara andal. Kedua, Prabowo menekankan prioritas yang bakal dijalankan pemerintahan ke depan.
Sedangkan, beberapa pakar lain dihadirkan untuk memberi pembekalan pada tema-tema khusus. Mulai dari pemberantasan korupsi dari perspektif internasional, masa depan kecerdasan buatan, hingga media dan komunikasi.
“Kemudian ada yang menyampaikan kisah sukses pertumbuhan ekonomi yang impresif di Dubai. Jadi kami satu hari ini dibukakan perspektifnya, disamakan frekuensinya, dan kita lebih memahami apa yang dipahami oleh presiden terpilih," imbuh Bima.