SURABAYA, HARIAN DISWAY - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3 Tri Rismaharini kembali menyapa masyarakat setelah gelaran debat publik perdana Jumat, 18 Oktober 2024 lalu. Kali ini Risma menyambangi Kota Madiun.
Tepatnya menghadiri kampanye akbar paslon Pilwali Kota Madiun Inda Raya-Aldi Dwi Prastianto di Lapangan Gulun, Minggu, 20 Oktober 2024. Risma tampak santai dengan kaus lengan panjang berwarna putih.
Dipadupadankan dengan celana dan kerudung instan berwarna hitam. Kehadiran mantan menteri sosial itu disambut meriah dari masyarakat Kota Madiun. Terutama pendukung Inda-Aldi yang menghadiri kampanye akbar.
BACA JUGA: Risma-Gus Hans Unggul Polling Debat, Lewati Khofifah-Emil
Dalam sambutan di acara bertajuk Mlaku Bareng Keluarga Dadi Juara, Risma mengatakan bahwa dia bersama wakilnya, Azhar Asumta (Gus Hans) menaruh perhatian khusus pada pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) di Jawa Timur.
"Saya dan Bu Inda (calon wali kota Madiun, Red) berkomitmen untuk membantu meningkatkan kelas usaha UKM di Madiun," ujar Risma. Dia ingin memberdayakan lebih dari 4 juta pelaku UMK di Jawa Timur.
Tentu ini akan direalisasikan apabila Risma-Gus Hans diberi amanah untuk memimpin Bumi Majapahit. Selain memberdayakan pelaku UMK, kesejahteraan para pedagang kaki lima (PKL) menjadi salah satu poin dari program-program Risma-Gus Hans.
BACA JUGA: Risma-Gus Hans Janji Gunakan Starlink untuk Pemerataan Internet di Jatim
"Kami akan fokus pada penataan lokasi usaha bagi PKL, agar mereka bisa berjualan di tempat yang lebih teratur, tanpa mengganggu ketertiban umum," tambahnya. Risma optimistis bahwa PKL di Jawa Timur bisa ditata lebih baik lagi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan sinergitas dari berbagai kalangan masyarakat dan stakeholder. Dia lantas memberikan contoh penataan PKL di Surabaya, seperti di Taman Bungkul.
Ruang publik yang selalu ramai itu memang menjadi ladang rezeki para pedagang kaki lima. Tak heran bila mereka berlomba-lomba untuk mengais rezeki di Taman Bungkul. Dulu, PKL di sana berpindah-pindah karena razia.
Namun kini sudah tidak lagi. Tempat berjualan tertata lebih rapi. “Car free day bukan hanya untuk olahraga. Tetapi bisa jadi ruang yang positif bagi PKL jika ditata dengan baik. Sehingga ekonomi daerah bisa tumbuh lebih cepat,” tandas Risma. (*)